GoFood Jadi Solusi Tepat, Donat Mpuk Tetap Eksis dan Sampai ke Pelanggan di Masa Pandemi
Eka dan suami membuka usaha Donat Mpuk disaat pandemi Covid-19 sedang tinggi dan sedang PPKM masal di seluruh Indonesia, tepatnya Juni 2020.
Penulis: Welly Hadinata | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir dua tahun ini, meluluhlantakan hampir semua sektor termasuk juga sektor ekonomi.
Akibatnya Covid -19 banyak usaha yang gulung tikar. Namun agar tetap bertahan di masa pandemi ini para UMKM (Usaha Mikro,Kecil dan Menengah), mulai mengubah gaya hidup dan berfikir agar usaha tetap berlangsung.
Hari menunjukkan pukul 05.00 WIB, Eka Aprilia Mardiani (28) mulai sibuk menyiapkan bahan untuk membuat donat, mulai dari tepung terigu, ragi, gula daan lainnya.
Setelah semua disiapkan Eka yang dibantu sang suami Wawan dan dua karyawan lainnya mulai siap untuk mengguleni bahan donat di dalam mixer.
Sekitar 30 menit adonan donat yang berada di dalam mixer pun sudah kalis dan siap di bentuk menjadi donat. " Saya belajar donat secara otodidak," ungkap Eka.
Menurut Eka, awal ia dan suami membuka usaha Donat Mpuk disaat pandemi Covid-19 sedang tinggi dan sedang PPKM massal di seluruh Indonesia, tepatnya Juni 2020.
Saat itu, usahanya menjual makanan dan minuman terpaksa tutup karena pandemi sehingga ia dan suami harus memutar otak usaha apa yang bagus agar tetap diterima orang banyak dan tetap bertahan disaat ekonomi sedang sulit.
Tercetuslah ide untuk menjual donat. "Donat itu disukai semua orang mulai dari anak kecil hingga dewasa dan cocok untuk menjadi buah tangan serta menjadi teman minum teh dan kopi," ungkapnya.
Sebelumnya ia menjual Donat Mpuk melalui media sosial Instagram dan Facebook serta ada outlet. Namun penjualannya biasa saja dan tidak terlalu meningkat.
Kemudian ia pun mencoba mendaftar di Gojek, dimana saat mendaftar bergabung di GoFood sangat mudah yang hanya melalui email atau aplikasi gobiz.
"Setelah bergabung di GoFood alhamdullilah selama pandemi pesanan Donat Mpuk dari aplikasi tersebut cukup meningkat ditambah lagi dengan promo dari gojeknya langsung," ungkapnya.
Sebelum gabung, sambung Eka, biasanya hanya membuat donat 1 kg tepung dengan hasil adonan 60 pcs. Setelah bergabung di GoFood dirinya dan suami bisa membuat 3 kg donat dengan hasil bisa sampai 100 donat perhari.
"Aplikasi GoFood memang memudahkan customer membeli produk kami tanpa harus keluar rumah dan mencegah penyebaran Covid-19," tuturnya.
Selain itu, meski hanya berjualan donat dari rumah namun penjulan tetap lancar dengan menggunakan GoFood.
Bahkan di saat PPKM penjulan donat yang hanya dari rumah bisa meningkat drastis dan ia dan suami harus menambah karyawan yang sebelumnya hanya mereka berdua yang mengerjakan.
"Sekarang sudah tambah tiga karyawan karena memang pesanan Donat Mpuk cukup meningkat sehingga butuh tenaga. Dengan GoFood Donat Mpuk mulai dikenal tidak kalah dengan Donat yang sudah terkenal. Untuk harga donat kami hanya Rp30 ribu per box," pungkasnya.
Sementara itu, Head Of Corporate affairs Gojek Regional Sumbagsel, Aji Wihardandi mengatakan, sampai saat ini jumlah mitra GoFood secara nasional kurang lebih 750.000, mengalami kenaikan 50 persen sejak tahun lalu.
"Selama pandemi mengalami kenaikan. Di Palembang jumlah mitra usaha GoFood saat ini ada kurang lebih 7.000 mitra usaha," katanya.
Menurut Aji, saat pandemi banyak UMKM yang mendaftar di GoFood dan hal ini dapat membantu para UMKM untuk terus bertahan di masa pandemi.
“Keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif. Mereka juga merasa aman menggunakan layanan tersebut," ungkapnya
Sementara itu, Pengamat IT dari Universitas MDP Palembang Muhammad Rizky Pribadi,S.Kom,M.Kom mengatakan, saat pandemi menjadi momentum untuk percepatan mengenal teknologi. Sehingga digital divide yang ada bisa berkurang.
"Dengan pandemi ini masyarakat jadi lebih dipaksa melek tekonologi. Dengan banyaknya yang melek teknologi secara tak langsung mempercepat pertumbuhan ekosistem ekonomi digital," ungkapnya.
"UMKM yang sudah berada didalam ekosistem ekonomi digital akan mendapat berkah, yaitu penjualan mereka akan meningkat karena jumlah pembeli akan meningkat juga," tambahnya. (Welly Hadinata)
