APBD Sumsel 2022 Nyusut Rp 1,3 Triliun, Gubernur Sumsel Herman Deru Akan Efisiensikan Uang Belanja
Jika dibandingkan dengan APBD tahun anggaran 2021 sebesar Rp11.512.587.341.872,00, artinya APBD Sumsel mengalami penurunan.
Penulis: Arief
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah dan DPRD Sumsel memproyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 sebesar Rp10.128.771.031, 458,00.
Jika dibandingkan dengan APBD tahun anggaran 2021 sebesar Rp11.512.587.341.872,00, artinya APBD Sumsel mengalami penurunan sebesar Rp 1.383.816.310.414,00 atau 12,02 persen.
Hal ini terungkap dalam rapat paripurna DPRD Sumsel ke-XXXXII yang dipimpin Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati, dan dihadiri langsung Gubernur Sumsel, Herman Deru, tentang kebijakan anggaran tahun 2022 serta menyampaikan nota kesepakatan, Jumat (12/11/2021).
Dimana besarnya pendapatan dalam rancangan APBD Sumsel tahun Anggaran 2022 Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp 9.902.571.031.458,00 atau mengalami penurunan Rp.898.372.087.929,00 atau 8,32 persen dibandingkan dengan Pendapatan Daerah pada APBD 202 sebesar Rp.10.800.944.019.387,00.
Sedangkan Belanja Daerah direncanakan Rp.9.766.471.031.458,00 dibandingkan dengan Belanja Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2021 mengalami penurunan Rp.1.643.706.310.414,00 atau 14,41 persen dimana total sebesar Rp.11.410.177.341.872,00.
Sedangkan pembiayaan daerah untuk penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp 226.200.000.000,00 dibandingkan dengan penerimaan pembiayaan pada APBD tahun anggaran 2021 sebesar Rp711.643.322.485,00, atau mengalami penurunan, Rp.485.443.322.485,00 atau 68,21 persen.
Begitupula pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp.362.300.000.000,00 dibandingkan dengan Pengeluaran Pembiayaan pada APBD Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.102.410.000.000,00 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.259.890.000.000,00 atau 253,77 persen.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Herman Deru mengatakan defisit anggaran tersebut, karena banyaknya dana yang dilakukan melalui transferan daerah.
"Antara lain, dana BOS yang ditransfer ke kabupaten dan kota masing-masing. Dia juga mengatakan untuk memaklumi kerugian negara pada masa pandemi saat ini.
Dimana banyak dana yang dikeluarkan untuk mengakomodir agar pandemik tidak menyebar ke seluruh daerah kota dan kabupaten yang ada di Indonesia," katanya.
Meski demikian, menurut Gubernur pengurangan dana ini sendiri tidak mengurangi rasa optimisme untuk menyelesaiikan pembangunan yang ada di Sumatera Selatan.
“Kita juga mengatakan untuk infrastuktur sendiri yang selama ini kita bangun bisa dikatakan sudah mencapai 100 persen. Kita juga akan mengupayakan pengalokasian dana untuk jembatan yang usianya sudah diatas 25 tahun,” jelasnya.
Selain itu, untuk membantu pembangunan kabupaten dan kota di Sumsel, Herman Deru menambahkan, pihaknya sejauh ini melakukan efisiensi terhadap uang belanja.
Misalkan, tidak adanya dana perjalanan keluar negeri. Selain itu, mengalokasikan perjalanan dinas yang seminim-mininya.