Berita Religi

Bolehkah Menyingkat Salam Assalamualaikum? Ternyata Ini Singkatannya Disampaikan Ustaz Adi Hidayat

Kalimat salam yang paling baik bagi umat muslim ialah Assalamu'alaikum karena bermakna doa dan peghormantan, lantas bagaimana menyingkatnya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: pairat
Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official
Ustaz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM - Apakah boleh menyingkat kalimat salam yakni Assalamualaikum? Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Salam dalam agama Islam yakni Assalamu'alaikum yang artinya semoga keselamatan terlimpah padamu.

Kalimat Assalamualaikum (السلام عليكم) berasal dari Bahasa Arab yang digunakan sebagai ucapan salam bagi umat muslim.

Namun, kaliamt ini bukan sekadar ucapan, melainkan tersirat doa yang tercurahkan di dalamnya.

Oleh sebab itu, mengucapkan Assalamualaikum kepada sesama muslim sangat dianjurkan oleh Nabi.

Karena kalimat Assalamualaikum mengandung makan mendalam yakni mendoakan keselamatan kepada orang lain.

Kemudian, jika salam yang disampaikan dibalas, berarti doa yang sama juga dipanjatkan untuk orang yang memberi salam.

Itulah mengapa kalimat salam Assalamualaikum memiliki kedudukan yang mulia.

Sehingga tidak ada kata yang bisa menggantikan kalimat Assalamualaikum mengingat keutamaan dan maknanya mengandung doa, keselamatan serta penghormatan.

Lantas, bagaimana jika kalimat salam tersebut disingkat?

Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dibagikan melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Jangan Disingkat Artinya Bisa Fatal, Ternyata Ini Penulisan Assalamualaikum yang Benar Bermakna Doa

Salam berupa Assalamualaikum bukan sekadar kalimat sapaan, melainkan mengandung doa dan kebaikan.

Namun, terkadang kalimat tersebut disingkat baik dalam bentuk tulisan maupun ucapan.

Misalnya saja menyingkat Assalamualaikum dengan Ass, kum atau singkatan lainnya.

Lantas, bolehkah menyingkatnya dengan demikian?

Untuk menjelaskan hal ini, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan terlebih dahulu beberapa kalimat dalam Bahasa Arab yang boleh disingkat.

Ia menuturkan jika ada kalimat yang diperbolehkan untuk disingkat karena baik di dalam Bahasa Arab bahkan bahasa Syariat ada singkatan.

"Tidak semua Bahasa Arab itu mencakup makna umum, jadi ada nanti yang bahasa syariat yakni disampaikan dalam bahasa Arab cuma dalam terminologi keislaman," terangnya.

Ia menyampaikan ada amalan-amalan berupa kalimat thoyyibah yakni Laa hawla wala quwwata illa billah, tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahuakbar) yang bisa disingkat.

Ia pun mencontohkan kalimat Alhamdulillahirobbil'alamin yang disingkat menjadi Alhamdulillah.

Demikian pula dengan Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh yang bisa disingkat.

"Jika ingin disingkat dengan menggunakan diksi kalimat dengan kata salam," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat juga mencontohkan jika ingin mengucapkan salam melalui pesan singkat dengan menyingkat salam.

"Anda bisa menulisksan salam, itu kalimat singkat dari kata Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barakatuh," tambahnya.

Hal ini terdapat dalam Alquran surat Ad-Dzariyat ayat 24-25.

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ

Artinya:

24. Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?

اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ

Artinya:

25. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaman” (salam), Ibrahim menjawab, “Salamun” (salam). (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya.

"Tamu-tamu ini ternyata malaikat yang Alah tugaskan untuk datang ke tempatnya Nabi Luth untuk memberikan janji Allah karena umatnya minta diazab, sebelum sampai ke sana mampir dulu ke kediaman Nabi Ibrahim AS," terang Ustaz Adi Hidayat.

Kemudian turun anjuran di surat An-Nisa ayat 86,

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا

86. Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.

"Allah memberikan gambaran tentang salam yang berupa penghormatan yakni doa dan sapaan berupa penghormatan, kata Allah maka balas dengan yang lebih baik," terangnya.

"Jadi kalau diucapkan Assalamu'alaikum, jawab dengan Wa'alaikumussalam warohmatullah, jika diucapkan Assalamu'alaim warohmatullah, maka dijawab Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh," jelas Ustaz Adi Hidayat.

ia juga menambahkan apabila tidak hafal untuk menjawab panjang sepertiitu, maka jawab dengan yang semisalnya.

"Misalnya ada yang mengucap Assalamu'alaikum, maka jawab Wa'alaikumsalam, itu kemudian setara, itu paling minimal standarnya," imbuhnya.

"Tapi sunnahnya lebih baik dibandingkan dengan itu," lanjutnya.

Ia juga menerangkan mengenai hukum menyampaikan salam sunnah dan menjawabnya wajib serta sunnah menjawab dari yang wajib itu ialah sunnah utamanya lebih lengkap dari yang menyampaikannya.

"Maka itulah yang dicontohkan langsung oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam di atas," tukasnya.

Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan jika mengucapkan salam artinya berupa doa penghormatan bukan selamat.

Lantas bolehkah menyingkat Assalamualaikum dengan kalimat Ass atau kum?

Ustaz Adi Hidayat pun menyarankan untuk menyingkatnya dengan kata salam.

"Jadi yang dimaksud itu tulisannya salam, tapi bacaannya Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh," tukasnya.

Demikianlah penjelasan mengenai menyingkat salam sebagaimana disampaikan Ustaz Adi Hidayat.

(*)

Baca juga: Balasannya Langsung Surga, Ternyata Inilah Amalan Pahalanya Tertinggi Bukan Sholat ataupun Sodaqoh

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved