Suasana Kantor Terduga Penyuap Bupati Muba yang Terjaring OTT KPK, Satpam: Biasanya Ada Kendaraan
Dodi Reza Alex yang merupakan Bupati Muba terjaring OTT KPK beberapa hari lalu. Ia diduga mendapat fee 10 persen dari seorang pihak swasta.
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dodi Reza Alex yang merupakan Bupati Muba terjaring OTT KPK beberapa hari lalu. Ia diduga mendapat fee 10 persen dari seorang pihak swasta.
Diketahui, Dodi Reza meminta rekanannya PT Selasar Simpati Nusantara untuk dimudahkan dalam proses tender proyek perbaikan irigasi pada proyek pengerjaan di Dinas PUPR Muba.
Saat tender berlangsung, PT Selasar Simpati Nusantara memenangkan dua paket proyek dari empat paket yang disebut dalam perkara.
Dalam OTT, KPK ikut menangkap rekanan Dodi Reza yang menjabat Direktur PT Selasar Simpati Nusantara bernama Suhandy (SUH).
Diketahui, PT Selaras Simpati Nusantara ditunjuk mengelola dua paket infrastruktur, yakni perbaikan Normalisasi Danau Ulak Lia, Kecamatan Sekayu dengan nilai proyek Rp 9,9 miliar dan Rehab Daerah Irigasi (IPDMIP) di Kelurahan Ngulak I, Kecamatan Sanga Desa.
Dari pantauan di lapangan, Selasa (19/10/2021) perusahaan kontraktor yang diketahui sudah beroperasi sejak tahun 1999 lalu berada di kawasan Jalan Seduduk Putih, Komplek Sapta Indah, Nomor 09, RT 027 RW 007, Kelurahan 8 Ilir, Palembang tampak sepi.
Saat dikunjungi, perusahaan tersebut tampak kosong.
Tak ada aktivitas mencolok di kantor penyedia jasa kontraktor tersebut. Pintu depan kantor dan jendela di kantor itu tampak tertutup rapat dan tak ada pegawai yang bekerja.
Selain itu, di kantor PT Selasar Simpati Nusantara, tak ada plang nama perusahaan yang terpampang di sana.
Hanya ada penanda aktivitas di kantor untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang menandakan jika selama pandemi ada aktivitas di sana.
Ismail, salah seorang satpam yang berjaga di komplek tersebut mengatakan sudah sejak satu pekan terakhir kantor tersebut kosong dan juga jarang terlihat ada orang atau pekerja yang datang.
"Biasanya ada motor dan mobil. Sekarang sudah tidak ada lagi yang datang. Sudah seminggu ini sepi," katanya.
Ismail mengaku, belum ada aktivitas penggeledahan yang dilakukan lembaga antirasuah pasca OTT yang dilakukan sejak hebohnya kasus OTT Bupati Muba, Dodi Reza, pada Jumat (15/10/2021) lalu.
Menurutnya, lokasi kantor yang berada di kawasan Town house di Palembang itu, selalu dijaga 24 jam dengan satu portal sehingga ketika ada kunjungan pihaknya akan mudah mengenali siapa saja yang datang ke sana.