Kabar Terkini Mahasiswa yang Dibanting Polisi Hingga Kejang-kejang

FA, mahasiswa asal UIN Maulana Hasanudin yang dibanting polisi hingga kejang-kejang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengalami pemburukan kesehatan

Editor: Sudarwan
.
Seorang polisi diduga membanting seorang peserta aksi demo di Tigaraksa saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10/2021). 

SRIPOKU.COM, TANGERANG - Kondisi terkini seorang mahasiswa yang dibanting polisi hingga kejang-kejang, sempat muntah-muntah hingga pundak dan leher sulit digerakkan.

Mahasiswa berinisial FA tersebut harus kembali dibawa ke rumah sakit.

Beredar media sosial foto FA sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit.

FA tampak mengenakan baju putih dan celana hitam.

Sementara lengan kirinya memegangi bahu.

Tangan kanannya terdapat alat-alat medis yang menempel.

Kapolresta Tangerang Kombes Sri Wahyu Bintoro membenarkan bahwa foto tersebut memang FA yang sedang berada di rumah sakit.

Menurut dia, FA saat itu sedang beristirahat untuk menjalani pemeriksaan klinis atau medical check up.

"Itu kemarin, kita sengaja bupati dan saya membawa yang bersangkutan untuk medical check up dan harus istirahat di RS Ciputra," kata Wahyu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (15/10/2021).

Wahyu mengatakan, pihaknya sengaja membawa FA ke RS Ciputra untuk melakukan medical check up ulang untuk memastikan kesehatan FA.

Selain itu, FA juga menjalani pengobatan, lantaran ada penyakit penyerta lain.

"Karena FA sedang pengobatan penyakit lain sebelum insiden kemarin," kata dia.

Wahyu memastikan FA dalam kondisi baik.

Bahkan, menurut Wahyu, FA sempat mengikuti kuliah dan ujian di UIN Serang.

Sebelumnya, FA dibanting oleh seorang polisi hingga kejang-kejang.

Peristiwa tersebut terjadi saat FA dan rekan-rekannnya menggelar unjuk rasa mahasiswa di Kompleks Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.

Adapun demo tersebut bertepatan pada HUT ke-389 Kabupaten Tangerang.

Muntah-muntah

FA, mahasiswa asal UIN Maulana Hasanudin yang dibanting polisi hingga kejang-kejang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengalami pemburukan kesehatan pada Kamis (14/10/2021).

Sehari setelah dibanting, FA mengaku bahwa pundak dan lehernya tidak bisa digerakkan.

Selain itu, dia juga mengaku merasa pusing.

Bahkan, pada Kamis pagi, FA mengalami kesulitan bernapas dan muntah-muntah.

"Pundak, leher kayak enggak bisa digerakkin. Sama kepala agak kliyengan (pusing). Sama tadi (Kamis) pagi tuh, sedikit muntah-muntah sama engap (sulit napas)," ungkap FA dalam rekaman suara yang diterima, Jumat (15/10/2021).

Lantaran kondisinya memburuk, FA dibawa ke RS Ciputra di Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis.

Diberitakan sebelumnya, saat ditanya mengapa FA sempat kejang usai dibanting Brigadir NP, Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengaku belum mengetahui penjelasan medisnya.

Menurut Wahyu, karena FA masih menjalani pengobatan, rekam medisnya masih bersifat rahasia.

Di sisi lain, berdasarkan pemeriksaan awal, FA memiliki kesadaran penuh meski telah dibanting.

Wahyu lantas mengeklaim, seusai dibanting anak buahnya yang berinisial NP, FA tidak pingsan.

"Memang kemarin kondisinya langsung istirahat sebentar dan duduk, dan tidak ada pingsan," kata dia.

Meski demikian, pihaknya memberikan opsi FA untuk diperiksa di RS lain.

Seperti diketahui, korban kemarin telah diperiksa di RS Harapan Mulya, Tigaraksa.

Wahyu mengatakan, pemeriksaan kesehatan FA dapat dilakukan di sejumlah RS lain di Tangerang, seperti RS Metro atau RS Ciputra.

Hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di RS lain dapat dijadikan pembanding hasil pemeriksaan di RS pertama.

Kronologi polisi banting demonstran

Pada Rabu pagi, FA yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Tangerang tengah menggelar aksi demo saat hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.

Saat demo berujung ricuh, FA dibanting oleh Brigadir NP.

Peristiwa pembantingan itu terekam dalam sebuah video singkat.

Aksi yang terekam dalam video singkat itu menunjukkan FA yang dipiting lehernya lalu digiring oleh NP.

Setelah itu, NP membanting korban ke trotoar hingga terdengar suara benturan yang cukup keras.

Kemudian, seorang polisi yang mengenakan baju berwarna coklat menendang korban.

Setelah dibanting dan ditendang, FA kejang-kejang. Sejumlah aparat kepolisian kemudian berusaha membantu korban.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa yang Dibanting Polisi Kembali Dibawa ke RS, Begini Kondisinya dan Sehari Usai Dibanting Polisi, Korban Muntah-muntah hingga Pundak dan Leher Tak Bisa Digerakkan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved