Bisa Jadi Senjata Makan Tuan, Yusril Ingatkan Hamdan Zoelva Ngomong Jangan Asal Ceplas Ceplos
"Anda dikasih kuasa sama siapa? Dikasih kuasa sama DPP Partai Demokrat kan, yang teken siapa? AHY sama Sekjennya," ujar Yusril.
SRIPOKU.COM - Kuasa hukum empat eks kader Partai Demokrat, Yusri Ihza Mahendra mengingatkan kuasa hukum DPP Demokrat Hamdan Zoelva untuk tidak berbicara ceplas ceplos.
Sebab kata dia, omongan yang disampaikan itu bisa berbalik ke diri sendiri atau senjata makan tuan.
Pernyataan ini disampaikan Yusril merespon pernyataan kubu AHY yang mengajukan diri menjadi termohon di dalam gugatan AD/ART Partai Demokrat.
Menurut dia, pernyataan Hamdan Zoelva kontradiktif.
Sebab kata dia, yang semestinya menjadi pihak termohon adalah pihak yang membuat anggaran dasar.
"Anda dikasih kuasa sama siapa? Dikasih kuasa sama DPP Partai Demokrat kan, yang teken siapa? AHY sama Sekjennya," ujar Yusril.
"Emang anggaran dasar Partai Demokrat dibikin sama AHY sama sekjennya? Kalau begitu anda mengaku apa yang kami persoalkan bahwa ternyata menurut pengakuan anda sendiri AD/ART justru dibuat DPP Demokrat," katanya dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (14/10/2021).
• Tidak Mau Bantu Kubu AHY, Alasan Yusril Tawarkan Bayaran Selangit ke DPP Demokrat
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Yusril mengakui jika seharusnya yang menjadi pihak termohon adalah kongres Partai Demokrat.
"Sekarang pertanyaaannya, bagaimana saya mengundang peserta kongres? Ya adakan KLB lah kan lebih bagus. Kita undang KLB nya nanti ke Mahkamah Agung untuk mempertahankan AD/ART-nya," kata Yusril.
"Karena hati-hati, advokat ngomong jangan asal ceplas ceplos aja, enggak dipikir dalam dalam, dia bisa jadi bumerang terhadap apa yang dia sebut bisa balik ke mereka sendiri," tandasnya.
Yusril mengaku bukan lawyer Partai Demokrat, sehingga ia tidak mau menjelaskan di mana posisi Demokrat dalam gugatan tersebut.
Ia meminta pertanyaan itu disampaikan ke Hamdan Zoelva selaku kuasa hukum dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kalau kemudian di mana posisi Partai Demokratnya?itu tanya kepada Hamdan sebagai advokat, saya enggak mau ngajarin dia, saya bukan lawyernya Partai Demokrat," ujarnya.
Namun Yusril mengaku sudah memperlajari betul persoalan tersebut.