Berita Pagaralam
Sepi Pembeli Akibat Pandemi, 60 Persen Kios di Pasar Dempo Permai Pagaralam Pilih Tutup
Bahkan pedagang banyak mengalami kerugian karena tidak ada pembeli sama sekali yang datang ke pasar yang menjadi salah satu icon Kota Pagaralam terseb
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: RM. Resha A.U
Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Dampak yang diakibatkan Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang hampir dua tahun menyerang bumi termasuk Indonesia, sangat dirasakan oleh masyarakat Pagaralam.
Betapa tidak saat ini hampir 60 persen kios yang ada di Pasar Dempo Permai atau lebih dikenal masyarakat lokal Pasar Due Tunggung tersebut menutup kios dan tidak lagi berjualan.
Hal ini disebabkan sepinya pembeli selama massa pandemi Covid-19 ini.
Bahkan pedagang banyak mengalami kerugian karena tidak ada pembeli sama sekali yang datang ke pasar yang menjadi salah satu icon Kota Pagaralam tersebut.
Salah satu pedagang yang masih bertahan Uni mengatakan, bahwa hampir 60 persen kios yang ada sudah tutup dan tidak lagi berjualan.
"Sudah banyak yang tutup bahkan hampir semua tutup dek terutama kios yang ada dilantai dua ini. Ini akibat sepi pembeli yang datang kesini," ujarnya.
Dikatakannya hampir dalam satu hari itu barang dagangan mereka tidak ada yang terjual.
Bahkan dalam satu minggu kadang hanya satu baju saja yang terjual.
Baca juga: Update Harga Sayur di Pagaralam, Mayoritas Harga Sayuran Turun, Timun Rp 1.000 Per Kilo
"Jadi wajar jika sudah banyak yang tutup karena barang dagangannya tidak lagi. Namun harus tetap bayar sewa kios setiap tahun. Jadi daripada hanya bayar sewa saja lebih baik tutup saja," katanya.
Pedagang yang masih bertahan berharap pihak pemerintah bisa meringankan atau membebaskan biaya sewa sampai kondisi di Pasar Dempo Permai kembali pulih.
Menanggapi kondisi ini Ketua DPRD Kota Pagaralam Jenni Sandiyah didampingi Wakil Ketua II Efsi mengatakan, bahwa memang saat ini kondisi pasar Dempo Permai sangat sepi.
Jadi banyak pedagang yang terpaksa tutup karena tidak ada pembeli.
"Ini dampak dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan warga tidak boleh berkerumun termasuk dipasar. Selian itu kondisi ekonomi memang sedang sulit," ujarnya.
Namun untuk memulihkan perekonomian di Pasar Dempo Permai maka pemerintah harus memberikan inovasi baru di pasar itu untuk menarik masyarakat datang kembali ke sana.
"Harus ada kolaborasi OPD untuk bisa membuat pasar itu kembali dikunjungi masyarakat."
"Misalnya menjadi kawasan itu pusat kuliner atau pusat oleh-oleh bahkan jika perlu bangunannya dibangun kembali agar lebih bisa bersaing dan ada fasilitas lain yang bisa membuat orang tertarik berkunjung kesana," jelasnya.