Kenali Penyebab Si Kecil Mudah Cemburu, Jangan sampai Merusak Mentalnya, Perhatikan 3 Hali Ini!

Kasih sayang, perhatian dan cinta adalah tiga kebutuhan Si Kecil yang paling pokok.

SRIPOKU.COM/PAIRAT
Ilustrasi balita cemburu 

SRIPOKU.COM - Ternyata rasa cemburu tak hanya dirasakan oleh pasangan yang dimabuk asmara.

Pasalnya anak balita pun bisa merasakan cemburu.

Namun bukan selayaknya pasangan, kecemburuan balita ini biasanya oleh hal-hal sekitarnya.

Misalnya saja cemburu dengan perlakuan orangtua kepada adik/kakaknya.

Atau kecemburuan dengan teman lantaran memiliki barang yang berbeda.

Tak hanya itu, balita pun juga bisa cemburu dengan orangtuanya yang sibuk sendiri.

ilustrasi bayi
ilustrasi bayi (Shutterstock)

Baca juga: Kenali Tantrum Tak Normal yang Terjadi pada Anak, Bila Terjadi Cepat Bawa Buah Hati ke Dokter!

Kasih sayang, perhatian dan cinta adalah tiga kebutuhan Si Kecil yang paling pokok.

Ketika Si Kecil merasa kehilangan salah satunya, itu bisa menjadi pemicu munculnya iri hati.

Sikap orang tua yang bijak adalah memberinya waktu khusus hanya berdua bersama Si Kecil.

Jangan sampai Si Kecil lantas merasa cemburu hingga bisa merusak mentalnya.

Nah dilansir dari Nakita.Grid.id berikut faktor yang menyebabkan si kecil cemburu.

- Si Kecil tidak suka dibandingkan dengan orang lain, termasuk dengan saudara sendiri.

Sering kali, sadar ataupun tidak, orang tua justru melakukan hal ini.

Oleh sebab itu, hentikan membandingkan Si Kecil.

Setiap anak adalah pribadi unik yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan keunikannya tersebut.

Hargai keunikan tersebut, tunjukkan orang tua memberikan kasih sayang yang sama kepada setiap anak.

- Rasa iri dan cemburu ini suatu waktu akan berakumulasi dan akhirnya menimbulkan perilaku seperti memukul, menendang, menjambak atau perilaku agresif lainnya.

Maka, cegah jangan sampai Si Kecil melakukannya.

orang tua harus peka terhadap setiap kebutuhan Si Kecil serta perubahan pada sikapnya.

- Kehadiran adik kecil sering dianggap ancaman untuk merebut kasih sayang dan perhatian Moms dan Dads.

Maka dari itu, libatkan sejak awal si balita pada peristiwa datangnya adik baru.

Misalnya, mengajak Si Kecil bermain bersama adiknya, melatihnya terlibat pada pengasuhan adik seperti minta tolong mengambilkan perlengkapan adik.

Serta tetap meluangkan waktu berdua dengan Si Kecil (misalnya ketika adik sudah tidur).

- Teman-teman yang memiliki mainan atau barang baru bisa menimbulkan cemburu.

Wajar jika Si Kecil juga ingin memilikinya.

Namun, Orang tua harus jujur pada Si Kecil mengapa ia belum bisa memiliki mainan atau barang tersebut.

Misalnya karena mainannya berharga mahal, atau belum sesuai dengan umurnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved