Berita Religi
Seandainya Nabi Adam tak Makan Buah Khuldi, Apakah Manusia tak akan Ada di Bumi? Begini Jawaban UAS
Nabi Adam merupakan manusia pertama yang Allah ciptakan di surga. Lantas bagaimana kehidupan manusia jika Nabi Adam tidak makan buah khuldi?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Andaikan Nabi Adam tidak makan buah khuldi, apakah manusia tidak akan ada sama sekali di bumi? Berikut ini jawaban Ustaz Abdul Somad.
Di antara para Nabi, Adam merupakan manusia pertama yang Allah ciptakan.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam surat Ali Imran ayat 33-34,
Artinya:
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing), (sebagai) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Ali 'Imran : 33-34)
Adam diciptakan oleh Allah dari tanah dan tinggal di surga atau Taman Eden, tetapi kemudian diusir dari sana karena memakan buah terlarang yakni bernama khuldi.
Lantas bagaimanakah jika seandainya Nabi Adam tidak memakan buah khuldi?
Apakah tidak akan ada manusia di bumi jadinya?
Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube MUSLIMPEDIA ID.
Baca juga: Mengapa Nabi Isa Diberi Nama dengan Gelar Al-Masih? Disebut di Alquran 11 Kali, Ternyata Ini Artinya
Dalam ceramahnya, ada seorang jemaah yang mengajukan pertanyaan seputar penciptaan manusia.
Ia menanyakan seandainya Nabi Adam tidak makan buah khuldi, apakah di bumi jadi tidak ada manusia sama sekali?
Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan terkait apa yang terjadi jika Nabi Adam tidak makan buah khuldi.
Berkenaan dengan pertanyaan di atas, mungkin sebagian orang akan membayangkan bagaimana jadinya jika benar di bumi tidak ada manusia sama sekali.
Seperti diketahui, pada saat ini begitu banyaknya manusia di berbagai sudut dunia bahkan telah membuat beberapa bagian bumi sesak dan padat.
Jika manusia tidak ada di bumi, akan seperti apakah kondisi bumi sekarang? Apakah begitu kosong, sepi, alam tetap hijau serta terawat, dan hewan tidak punah, mengingat manusia menjadi dalang rusaknya bumi.