Siswi di Palembang Tewas
Bak Firasat, Teman Siswi yang Ditikam di Jalan Faqih Usman Sempat Menolak Ajakan Korban, Kini Trauma
“Aku dak galak terulang lagi pergi malem-malem, takut nian (Saya tidak mau lagi pergi malam, takut),” kata WH dengan logat khas Palembang.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang siswi ditikam di Jalan Faqih Usman Palembang pada Sabtu (18/9/2021). Naas, korban berinisial Ja (15) itu meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Bari Palembang.
Hingga saat ini, pelaku penikaman yang diketahui ternyata seorang resedivis masih dalam pencarian polisi.
Tiga hari pasca kejadian, WH masih tak bisa melupakan peristiwa tersebut.
Sebagai informasi, WH adalah teman sekaligus sosok yang membonceng Ja sebelum kejadian tragis itu tiba.
Hingga saat ini, warga Kabupaten Ogan Ilir itu masih mengalami trauma.
“Aku dak galak terulang lagi pergi malem-malem, takut nian (Saya tidak mau lagi pergi malam, takut),” kata WH dengan logat khas Palembang, Selasa (21/9/2021).
Mengenai kejadian tersebut, WH mengatakan, ia akan menemani Ja COD di kawasan Jembatan Musi VI.
Siapa sangka, WH ternyata sempat menolak permintaan Ja untuk mengantar.
Dikatakan WH ke Ja, saat itu sudah malam dan motornya juga tidak memiliki bahan bakar yang banyak.
Namun, karena kasihan kepada Ja akhirnya WH mengantarkan.
“Sampai saat ini saya masih teringat Ja, aku tidak mau lagi nganteri malam jauh-jauh ke Palembang,” kata WH.
Sementara itu, M teman korban lainnya yang juga ada di sekitar lokasi kejadian, saat dijumpai di rumah duka di Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, mengatakan ia saat kejadian sebenarnya menemani Ja untuk ke Palembang.
Mereka berdua juga ditemani oleh dua remaja pria dan naik dua motor, dimana Ja dan M berada di motor yang berbeda.
"Saat itu, korban mau COD tak jauh dari lokasi kejadian. Katanya, minta ditemani beli sepatu," kata M, Mingu (19/9/2021).
Mengenai Ja, M mengaku sudah lama kenal karena rumah mereka yang berdekatan.
Semasa hidupnya, M menilai sosok yang dikenal periang dan lucu.
"Kami juga tidak pernah punya masalah," kata M.
Saat kejadian, ia dan rekan-rekan langsung kabur ketika Ja terkena tikaman pelaku.
Tak beberapa lama kemudian, mereka minta bantuan warga setempat untuk mengantar Ja ke rumah sakit.
"Namun, kami terlambat karena dia keburu meninggal," kata M.
Menurut M, pelaku dengan orang yang menawarkan barang secara COD ke korban adalah sosok yang berbeda.
Dua hari pasca kejadian, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan untuk identitas penikam pelajar di Jalan Faqih Usman ini sudah dikantongi.
"Dan hingga kini masih kita langsung pengejaran terhadap pelaku, " tegas Tri.
Lanjut Tri, dimana dari data yang dihimpun oleh pihaknya, pelaku ini merupakan resevidis pada tahun 2018 dengan kasus yang sama, yakni penganiayan terhadap anak di bawa umur.
"Jadi pelaku ini merupakan resevidis atas kasus yang sama. Pada tahun 2018, pelaku pernah tersangkut kasus 351, penganiayan terhadap anak," katanya.
Untuk motif, sambung Tri, hingga kini masih didalami motifnya.
"Namun berdasarkan keterangan saksi saksi di TKP (tempat kejadian perkara), pelaku awalnya mabuk, sempat cekcok mulut dengan warga setempat yang merupakan RT.
Namun tidak terjadi keributan hanya cek-cok mulut saja. Hingga akhirnya pelaku berjalan dan bertemu korban langsung penusuk korban," katanya.
Ditambahkan Tri, kepada pelaku ataupun pihak keluarga diminta untuk segara menyerahkan pelakunya.
• BREAKING NEWS: Seorang Pelajar Ditikam di Jalan Faqih Usman Palembang, Tiga Temannya Lolos dari Maut
"Jika tidak kita akan melakukan tindakan tegas terukur, apalagi pelaku sendiri saat dilakukan pengecekan ada beberapa kejadian yang dilakukannya, dan seorang residivis kasus 351 juga," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi dibacok di Jalan Faqih Usman, Seberang Ulu I, Palembang Sabtu (18/9/2021) malam.
Korban berinsial Ja (15) itu menderita luka tusuk di bagian leher. Meski sempat dibawa ke RSUD Bari Palembang, nyawa warga Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir itu tak bisa diselamatkan.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, saat kejadian, korban berada di motor bersama tiga temannya yang masih remaja, yakni dua remaja pria dan dua remaja perempuan.
Mereka naik dua motor dan masing-masing berboncengan dua orang.
Kedua temannya yang berada di motor lain melihat pelaku sudah di tepi jalan mendekati motor yang ditempati korban dan seorang temannya.
Sial untuk korban, pelaku berjumlah dua orang itu menikam korban dan tepat mengenai lehernya.
Teman korban langsung memacu motor untuk menjauhi keberadaan para pelaku.
Karena melihat korban mengeluarkan banyak darah dari bahunya, langsung membawa korban RSUD Bari Palembang
Setibanya di RSUD Bari, sempat mendapatkan perawatan tetapi tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
