Berita Prabumulih
Baru Bangun Tidur, 2 Pemuda Ini Dijemput Polsek Prabumulih Timur: Untuk Beli Rokok
Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Prabumulih Timur berhasil meringkus dua pelaku jambret terhadap seorang guru hingga megalami patah
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Prabumulih Timur berhasil meringkus dua pelaku jambret terhadap seorang guru hingga megalami patah tangan pada Kamis (5/8/2021) lalu.
Kedua pelaku yang berhasil diringkus yakni Ardiansyah Saputra alias Ardi (22) warga Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muaraenim dan Tatang Sopian (37) warga Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) kota Prabumulih.
Ardi dan Tatang diringkus polisi di kediamannnya masing-masing ketika baru bangun tidur pada Senin (20/9/2021) sekitar pukul 06.00.
Dari tangan dua pelaku berhasil diamankan sepeda motor Mio M3 dan satu unit handphone Vivo milik korban.
Diringkusnya dua pelaku bermula dari laporan korban yakni Erlina Fadhma SPd (58) warga Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih ke SPKT Polsek Prabumulih Timur pada Jumat (6/8/2021).
Dalam laporannya korban mengaku dijambret dua pelaku saat melintas di Jalan Taman Murni tepatnya depan Koperasi Kelurahan Gunung Ibul Barat dan mengalami kehilangan handphone, uang Rp500 ribu, emas 1/4 suku dan barang berharga lainnya.
Mendapat laporan itu jajaran Satreskrim Polsek Prabumulih Timur langsung melakukan penyelidikan dan mengetahui keberadaan pelaku Ardi.
Selanjutnya dari pengakuan Ardi diketahui perbuatan itu dilakukan bersama Tatang. Petugas mengetahui itu langsung meringkus keduanya.
Baca juga: TENDANG Ibu Hamil di Depan Suami, Jambret di Banyuasin Ini Kalang Kabut Ditangkap Polisi
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi didampingi Kanit Reskrim Ipda Haryoni Amin SH mengungkapkan pertama diringkus Ardi lalu dikembangkan dan diringkus Tatang di kediaman masing-masing.
"Keduanya akan dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara, modus mencari korban perempuan dipepet motor lalu tas ditarik," bebernya seraya mengimbau pengendara motor khusus perempuan agar menyimpan tas ketika berkendara agar tidak dijambret pelaku kejahatan.
Di hadapan petugas Tatang mengakui perbuatannya melakukan jambret tas perempuan.
"Saat itu saya lihat ada ibu-ibu bawa tas lalu saya posisi dibonceng langsung tarik, korban terjatuh dan saya minta Ardi tancap gas. Kami kabur isi tas saya keluarkan dan tas saya buang di pinggir jalan," ujarnya ketika dibincangi dihadapan polisi.
Tatang mengaku, tas dijambret berisi handphone dan uang Rp 500 ribu yang selanjutnya hasil dibagi dua.
"Uang kami bagi dua, lalu Ardi ngomong dia pengen handphone itu jadi saya kasih ke dia dan dia kasih saya Rp 150 ribu. Saya mencuri karena tidak punya uang untuk beli rokok, anak saya dua dan saya kerja nyadap getah karet," katanya menyesal.
Sementara Ardi mengaku dirinya didatangi Tatang yang mengajak jalan keliling-keliling Prabumulih lalu saat di lokasi kejadian Tatang mengambil tas ibu-ibu tanpa diketahuinya dan langsung meminta tancap gas motor untuk kabur.
"Saya tanya lalu dia bilang ambil tas orang, sampai di depan Rega jalan bukit barisan dia bilang tas ada duit Rp 500 ribu dan handphone, lalu kami pulang dan bagi uangnya," kata pria sehari-hari kerja di kandang ayam dan memiliki satu anak itu. (eds/TS)