Airlangga: Semua Negara Berupaya Bangkit dari Pandemi Covid-19 & Mendorong Pemulihan Ekonomi

Diperlukan kebijakan yang saling melengkapi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, agar kedua sisi tersebut bisa pulih bersamaan.

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/staf menko ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA dalam Webinar UOB Economic Outlook 2022 bertajuk “Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery”, di Jakarta, Rabu (15/9/2021) kemarin 

SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Semua negara berupaya untuk bangkit dari pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi, termasuk di Indonesia.

Diperlukan kebijakan yang saling melengkapi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, agar kedua sisi tersebut bisa pulih bersamaan.

Pada Triwulan II-2021 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 7,07% (yoy), tertinggi sejak krisis sub-prime mortgage atau terbaik dalam 16 tahun terakhir.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara peer yang telah merilis angka pertumbuhannya seperti Vietnam (6,6%), Korea Selatan (5,9%), dan Arab Saudi (1,5%).

AIrlangga Hartarto Berada Ditengah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah: Mendukung Program PPKMB

“Pada Semester I-2021, berbagai indikator utama terus menunjukkan prospek perbaikan. Dampak pengetatan pembatasan mobilitas di Juli-Agustus 2021 diperkirakan hanya bersifat sementara. Aktivitas manufaktur dan permintaan terhadap pembiayaan KUR mulai meningkat lagi di Agustus 2021,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA dalam Webinar UOB Economic Outlook 2022 bertajuk “Empowering the Indonesian Economy for Stronger Recovery”, di Jakarta, Rabu (15/9/2021) kemarin.

Dari sisi eksternal, ekspor menunjukkan peningkatan, sehingga Neraca Perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 15 bulan berturut-turut dan cadangan devisa relatif tinggi sebesar US$144,8 miliar.

Airlangga Hartarto Sebut Musik Digital Diprediksi Bakal Menjadi Masa Depan Industri Musik

Kondisi tersebut menunjukkan terjaganya ketahanan sektor eksternal. Pemerintah juga telah menyiapkan strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi di sisa tahun ini dan diharapkan perekonomian dapat kembali tumbuh ekspansif pada Triwulan IV-2021.

Perekonomian Indonesia diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 3,7%-4,5% di akhir 2021 dan 5,2% pada tahun 2022. Proyeksi ekonomi Indonesia ini sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global.

Menko Airlangga juga menerangkan bahwa pencapaian target pertumbuhan ekonomi akan bergantung kepada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19.

“Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif,” lanjutnya.

Selain itu, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus ditingkatkan untuk mendukung penanganan Covid-19.

Komitmen Pemerintah ditunjukkan melalui refocusing APBN dalam mendorong peningkatan anggaran PEN 2021 menjadi sebesar Rp744,77 triliun.

“Refocusing ini akan mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk berbagai perlindungan sosial, seperti percepatan pencairan Bantuan Sosial Tunai, peningkatan jumlah penerima manfaat Kartu Sembako, melanjutkan Program Diskon Listrik, serta meningkatkan anggaran Kartu Prakerja dan Bantuan Subsidi Upah,” tutur Menko Airlangga.

Keberlangsungan sektor usaha juga tetap menjadi fokus utama Pemerintah.

Serangkaian insentif fiskal telah diberikan untuk mendongkrak kinerja sektor usaha.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved