Berita Muara Enim

PT KAI Prioritaskan Rencana Bangun Fly Over Kota di Muara Enim, Ada 6, Ini Lokasinya

Untuk antisipasi kemacetan yang disebabkan beroperasinya double track, PT KAI berencana akan membangun sedikitnya enam fly over / underpass di wilayah

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Rapat Pembangunan Prasarana Penunjang Perkeretaapian (Pembangunan Gedung, Jembatan, Rel, Ganda / Double Track PT. KAI (Persero) di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim, Selasa (14/9/2021). 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - - Untuk antisipasi kemacetan yang disebabkan beroperasinya double track, PT KAI berencana akan membangun sedikitnya enam fly over / underpass di wilayah Kabupaten Muara Enim.

Hal tersebut terungkap pada saat rapat Pembangunan Prasarana Penunjang Perkeretaapian (Pembangunan Gedung, Jembatan, Rel, Ganda / Double Track PT. KAI (Persero) di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim, Selasa (14/9/2021).

Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Riswandar SH MH didampingi dari PT KAI Irfan Ahli Pembebasan Lahan Project Direktur 12 Palembang, dan intansi terkait.

Menurut Irfan, bahwa PT KAI berencana akan membangun sedikitnya enam fly over/under pass di wilayah Kabupaten Muara Enim yakni di titik JPL No 123 (395+739) Lintas Prabumulih - Muara Enim, JPL No 111 (381+176) Jend Sudirman (Lintas Sumatera), JPL No 107 (372+1/2) Jenderal Sudirman Lintas Sumatera, JPL No 106 (367+3/4) Jend Sudirman (lintaa Sumatera), JPL No 104 (365+2/3) Lintas Prabumulih - Muara Enim, JPL No 99 (353+5/6) Jenderal Sudirman.

Dan kemungkinan besar pada tahun 2022, fly over yang berada di dalam kota Muara Enim (dekat GOR Pancasila Muara Enim) akan menjadi prioritas dibangun bersama yang berada di dalam kota Prabumulih.

Untuk pekerjaan double track dalam kota Muara Enim sepanjang 1,8 km, lanjut Irfan, sesuai target akan selesai di akhir tahun 2021 dan progres telah mencapai 97,6 persen.

Tinggal ada enam lahan warga yang belum diberikan kompensasi termasuk mushola.

Baca juga: Dua Pekan PTM Terbatas di Muara Enim Berjalan Lancar, Tidak Ada Siswa dan Guru Terpapar Covid-19

Dan saat ini, pihaknya terus melakukan upaya persuasif dan sudah tiga kali melakukan mediasi dengan warga namun belum menemukan titik temu, dan untuk akan meminta bantuan Pemkab Muara Enim untuk mediasi penyelesainnya.

"Kita sebagai perusahaan BUMN siap mematuhi seluruh aturan dalam pembangunan proyek ini. Dan tidak akan merugikan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu H Riswandar, bahwa pihaknya sangat mendukung proyek PT KAI karena proyek tersebut adalah proyek strategis nasional (PSN).

Namun dengan pembangunan double track tentu konsekuensinya intensitas angkutan KA Batubara akan semakin tinggi dan dampaknya tentu akan menimbulkan kemacetan dan angka laka lantas di pintu perlintasan KA.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut sebelum menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak lagi, tentu harus dibarengi dengan pembangunan fly over/under pass di beberapa titik perlintasan sebidang KA terutama di jalan lintas Sumatera yang padat penduduknya.

Selain itu, lanjut Riswandar, yang tidak kalah pentingnya adalah keberadaan palang pintu sangat krusial mengingat jalan tersebut merupakan titik yang paling sering dilintasi oleh masyarakat terutama pada pelintasan di SMA 1 Muara Enim.

Karena akses jalan tersebut seringkali dipergunakan oleh anak-anak sekolah dan apalagi kalo kita lihat dari struktur geografisnya diperlintasan kereta api tersebut tidak rata posisinya agak menukik keatas.

Masih dikatakan Riswandar, bahwa pada dasarnya Pemkab Muara Enim siap mensuport penuh.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved