Jarang Diketahui Publik, Inilah Kisah Cinta Megawati & Taufiq Kiemas yang Berdarah Palembang-Minang

Selain itu, Taufiq Kiemas adalah Politikus Indonesia yang sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut dari Partai Demokrasi

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
Youtube
Megawati dan Taufiq Kiemas 

SRIPOKU.COM - Siapa yang tak mengenal sosok Megawati Soekarnoputri.

Megawati merupakan presiden Indonesia ke-5 yang menjabat pada 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004.

Megawati diketahui menjadi presiden wanita Indonesia pertama.

Ia mengikuti jejak ayahnya, Soekarno yang menjadi Presiden pertama Indonesia. 

Setelah masa jabatannya sebagai presiden habis, Megawati kembali mengajukan diri menjadi presiden pada tahun 2004, namun kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemilik nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri lahir pada 23 Januari 1947.

Ia merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Wanita yang akrab disapa Mbak Mega ini pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran di Bandung (tidak sampai lulus) dalam bidang pertanian.

Selain juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (juga tidak sampai lulus).

Selain jejak karirnya sebagai politikus yang cemerlang, sosok suami Megawati juga tak lepas dari sorotan.

Adalah Taufiq Kiemas, suami Megawati.

Diketahui suami Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas meninggal pada 8 Juni 2013.

Taufik memang memiliki riwayat penyakit gangguan jantung dan ginjal.

Pada 2005, ia sempat menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung.

Taufiq Kiemas meninggal karena penyakit gagal ginjal di Singapore General Hospital, Singapura.

Jasad Taufiq Kiemas dimakamkan di Kompleks Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Taufiq Kiemas berpulang ke pangkuan Sang Khalik, ketika dirinya menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Mengulik jejak karirnya, Taufiq Kiemas juga sukses di dunia politik.

Taufiq Kiemas adalah ketua MPR RI tahun 2009-2014.

Selain itu, Taufiq Kiemas adalah Politikus Indonesia yang sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Ia menjadi anggota DPRI RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat II, yaitu untuk masa bakti 1999-2004 dan 2004-2005.

Taufiq aktif berorganisasi di bawah bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang didirikan istrinya, Megawati.

Taufiq yang pernah menjabat Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PP PA GMNI) ini juga menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-12 untuk masa bakti tahun 2009 hingga 2014.

Jabatan ini diemban Taufiq merangkap sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDI-P.

Megawati Soekarnoputri dan almarhum Taufiq Kiemas.
Megawati Soekarnoputri dan almarhum Taufiq Kiemas. (istimewa)

Baca juga: Sampai Saat Ini Kami Tidak Merawat Ibu Megawati, Begini Kondisi Terkini di RSPP

Baca juga: RAHASIA KISAH Cinta Pemuda Asal Sumsel dan Megawati Terbongkar Sudah: 115 Menit Diungkap ke Publik

Berdarah Palembang

Taufiq Kiemas juga bergelar Datuk Basa Batuah merupakan seorang keturunan Palembang-Minangkabau.

Ayahnya adalah seorang guru yang pergi merantau ke Palembang.

Sedangkan ibunya, Hamzathoen Roesyda, berasal dari kanagarian Sabu, Batipuah Ateh, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Taufiq Kiemas diketahui merupakan alumus SMA Negeri 2 Palembang.

Setelah lulus SMA, ia kemudian melanjutkan studynya di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang.

Kisah cinta Taufiq Kiemas dan Megawati

Kisah cinta Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri sangat jarang diangkat ke publik.

Hubungan keduanya lebih banyak tergambar dalam lakon di kancah politik Indonesia. 

Kisah cinta kedua tokoh nasional itu tertuang dalam buku Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam 70 Tahun Taufiq Kiemas yang diterbitkan Q Communication.

Perkenalan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri terjadi pada awal bulan Juli 1971.

Saat itu, Taufiq Kiemas bersama Guntur Soekarnoputra dan Panda Nababan berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Seusai ziarah, mereka menyempatkan diri untuk mampir ke Madiun, tepatnya ke kompleks perumahan AURI, tempat Megawati tinggal.

"Saat itulah pertama kalinya saya berkenalan dengan Taufiq," kenang Megawati.

Perkenalan keduanya ternyata berlanjut menjadi jalinan asmara.

Megawati sendiri saat itu telah beberapa bulan menjanda karena suami pertamanya, Letnan (Penerbang) Surindro Suprijarso, wafat akibat kecelakaan pesawat di sekitar Pulau Biak, Papua.

Tak sampai setahun berpacaran, keduanya akhirnya memutuskan menikah.

Akhir Maret 1973, Taufiq dan Megawati melangsungkan pernikahan dengan sebuah pesta sederhana di Panti Perwira, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat.

Dalam resepsi itu, kedua mempelai dihias secara adat pengantin Palembang.

Taufiq didampingi ibundanya, sedangkan Megawati didampingi Guntur Soekarnoputra dan Rachmawati Soekarnoputri.

Kedua mempelai tak didampingi oleh ayah masing-masing yang memang telah tiada.

Di antara undangan yang hadir saat itu, ada tokoh-tokoh pendiri Republik Indonesia, antara lain Johannes Leimena, Soemarno, Soediro, Ali Sastromidjojo, Mh Isnaeni, Komodor (Udara) Suryadarma, dan Wilopo.

Megawati memasuki pernikahan keduanya itu dengan membawa dua putra dari Surindro Suprijarso, yakni Mohammad Rizki Pratama (Tamtam) dan Mohammad Prananda (Nanan).

Kemudian sekitar setahun setelah menikah, yaitu pada tahun 1974, Taufiq dan Megawati dianugerahi seorang puteri, Puan Maharani.

Kepada ketiga anaknya, Taufiq tak membeda-bedakan kasih sayangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved