Uang Palsu Terselip di BLT Warga OKU Timur, Ternyata Sudah Dua Kali Dialami Oleh Pemilik Warung

Masnah, seorang pemilik warung manisan yang berada di desa setempat mengatakan, ia sudah dua kali menerima uang palsu pecahan Rp 100 ribu.

Editor: Refly Permana
Kolase/SRIPOKU.COM
Dokumentasi uang palsu yang dilaporkan pada Kades Rasuan. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Peredaran uang palsu di OKU Timur, tepatnya di Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur diduga bukan hanya terjadi pada tiga warga penerima bantuan saja.

Masnah, seorang pemilik warung manisan yang berada di desa setempat mengatakan, ia sudah dua kali menerima uang palsu pecahan Rp 100 ribu.

Uang palsu tersebut ia terima dari orang yang belanja di warungnya itu. Untuk transaksi yang pertama, Masnah mengatakan bahwa ia lupa siapa orang yang belanja dengan uang palsu itu.

"Saya tidak tahu orangnya, lalu saya suruh anak saya untuk menyerahkan uang itu ke Polsek, kalau yang kedua saya ingat orangnya dan langsung saya kembalikan uang itu ke dia," ucap Masnah.

Sementara itu, Kapolsek Madang Suku I, AKP Rama Yudha mengatakan, uang palsu dari pemilik warung ataupun penerima BLT itu sudah diamankan.

MISTERI Uang Palsu Terselip di BLT Dana Desa di OKU Timur, Kades: Bendahara Ambil Langsung dari Bank

"Uang itu mereka serahkan ke kita, namun mereka belum membuat laporan kepolisian, pada saat itu baru kita interogasi secara lisan saja," ucap Kapolsek, Jumat (3/9/2021).

Saat itu, kata Kapolsek, tiga warga penerima BLT yang ada uang palsu tersebut sudah memberikan keterangan.

"Dia menceritakan kronologinya, bahwa pemberian uang bantuan saat itu disaksikan oleh camat, kades dan lain-lain," ujar AKP Rama.

Pihak kepolisian mengharapkan agar para korban uang palsu tersebut membuat laporan kepolisian bukan hanya memberitahu.

"Beda kalau kita tangkap tangan, itu bisa langsung kita proses dan kita tangkap tapi sekarang kita juga sedang lidik," ujarnya.

Sedangkan untuk pemilik warung yang pernah mendapatkan uang palsu itu Kapolsek minta agar betul-betul mengingat siapa orang yang belanja menggunakan uang palsu itu.

"Yakinkan kira-kira siapa yang belanja, kalau memang iya akan kita proses, mereka cuma ngasih tau saja bahwa ada uang palsu," tutup AKP Rama.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved