Mimbar Jumat
Takut Allah Vs Takut Corona
Sedih selalu berhubungan dengan masa lalu, sedangkan takut berkaitan dengan masa depan. Keduanya merupakan respons psikologis yang sangat manusiawi...
Wujud ketaqwaan adalah “imtitsal al-awamir wa ijtinab an-nawahi” (melaksanakan perintah dan menjauhi larangan).
Artinya, untuk mengatasai rasa takut pada Tuhan adalah dengan meningkatkan kadar ketaatan pada Tuhan.
Implementasi ketataan adalah mengerjakan semua apa yang diperintahkan dan pada saat yang sama juga menjauhi segala yang dilarangNya.
Jika seseorang takut pada Tuhan, maka ia akan semakin taat kepadaNya.
Semakin tinggi nilai ketaatan, maka semakin tinggi kualitas ketaqwaannya di ‘mata’ Tuhan.
Berbeda dengan takut pada Tuhan, mengatasi rasa takut pada makhluk justru diperin-tahkan untuk menghindarinya.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Takut sakit, hindari hal-hal yang dapat menyebabkan sakit; takut makhluk halus, hindari tempat-tempat yang seram;
takut kegelapan, hindari kegelapan dan nyalakan lampu;
takut binatang buas atau hewan berbisa, hindari sejauh mungkin;
takut diremehkan orang, kualitaskan diri;
takut miskin, hindari kemiskinan dengan usaha dan lain sebagainya.
Menghindar dan menjauh adalah satu-satunya cara melindungi diri dari hal-hal yang menakutkan.
Takut pada sesuatu, hindari. Begitulah sederhananya.
Meski demikian, tidak semua hal yang ditakuti manusia bisa dihindari.