Tsunami
INFO BMKG, Tsunami Setinggi 6-10 Meter Tiba dalam Waktu 9 Menit, Ini Lokasi dan Permodelannya
Dwikorita Karnawati mengatakan, Provinsi Maluku termasuk wilayah titik rawan bencana baik itu gempa, tsunami dan lainnya.
"Pantai di Provinsi Maluku perlu dimitigasi agar tidak ada korban jiwa. Kami tadi kunjungi RSUP Johannes Leimena perlu dicek desain mampu tahan gempa 7,5 atau tidak," ungkapnya.
Terkait titik pada RSUP Leimena, ia meminta pemerintah daerah harus menyikapinya.
Ia menegaskan, berdasarkan hasil penelitian dan pemodelan tsunami dapat terjadi di Ambon dengan ketinggian antara 6-10 meter, dan perkiraan waktu tiba 9 menit.
"Karena itu penentuan waktu warga untuk menyelamatkan diri harus diperhitungkan dengan benar, sehingga menghindari jatuhnya korban jiwa saat bencana," katanya.
Dwikora mengakui berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti dan pakar dari dalam dan luar Negeri, wilayah Kota dan Pulau Ambon merupakan salah satu daerah paling rawan terjadi gempa bumi dan tsunami.
Penyebab tsunami di Ambon dan Maluku pada umumnya selain disebabkan gempa tektonik, juga dikarenakan longsoran di dasar laut serta erupsi gunung api dibawah laut.
"Laut Banda misalnya yang berhadapan langsung dengan Pulau Ambon merupakan laut terdalam dan curam, tebingnya bisa longsor dan menimbulkan gelombang pasang," ujarnya.
Ia menambahkan, tinjauan lapangan yang dilakukan bersama tim BMKG di wilayah Maluku akan digunakan untuk memperbaharui peta zona rawan tsunami dan peta dan jalur evakuasi di Teluk Ambon maupun di Maluku Tengah dan SBB. (Antara)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Info BMKG: Tsunami 6-10 Meter Dapat Terjadi dengan Waktu Tiba 9 Menit, Ini Pemodelan dan Lokasinya
