Berita Religi

Benarkah Mayit Disiksa karena Tangisan Keluarganya? Begini Penjelasan Hal yang Tak Boleh Dilakukan

Kepergian orang yang dicintai untuk selama-lamanya memang memilukan. Namun, benarkah tangisan keluarga bisa membuat si mayit disiksa?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi mayit atau jenazah dimasukkan dalam liang kubur 

Maksud dari siksa di sini adalah ia merasakan sakit lantaran tangisan keluarganya kepadanya.

Oleh karena itu tidak boleh meninggikan suara dalam menangis terhadap orang mati.

Ia juga menerangkan diperkenankan untuk menangisi selama tidak meninggikan suara.

"Adapun tangisan yang tidak dengan meninggikan suara maka tidak apa-apa," terangnya.

Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam juga menangis ketika putranya yang bernama Ibrahim wafat, beliau bersabda:

"Air mata boleh mengalir dan hati boleh bersedih, tetapi kita tidak boleh berkata-kata kecuali yang diridhai Rabb kita Subhanahuwata'ala."

Demikianlah mengenai tangisan keluarga yang menjadi penyebab mayat disiksa.

Semoga kita semua menghadapi berbagai cobaan dengan lapang dada.

Karena segala sesuatu yang berlebihan (al-ghuluw) adalah tidak baik.

Rasulullah pernah bersabda: "Sebaik-baik urusan ialah yang dilakukan dengan biasa-bisa atau sedang-sedang saja, sekalipun itu sedikit".

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved