Sedang Dalam Kondisi Hamil Anak Kembar, Ini Kondisi Terakhir Percha Leanpuri Sebelum Meninggal
Putri sulung Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 17.45.
Gelar Tasyakuran
Hamil anak kembar benar-benar disyukuri Percha.
Ia dan suami pada Sabtu (17/4/2021), atau saat sedang mengadakan Tasyakuran Empat Bulanan kehamilan Percha di Griya Agung, usia kehamilannya empat bulan.
Percha yang juga sebagai Duta Literasi Provinsi Sumsel saat itu membaca Surat Ali Imran ayat 35-36 dengan fasih dan suara yang cukup merdu.
"Saya memang uda biasa membaca surat tersebut. Jadi Alhamdulillah lancar," kata Percha usai acara Tasyakuran Empat Bulanan Kehamilan Anak Kembar.
Menurut Percha yang juga sebagai anggota DPR RI, apapun yang terjadi didalam tubuh ini dari Allah, maka ketika dikasih titipan lagi dalam perut ini semakin bertambah bersyukur dan ingin dekat dengan Allah.
"Saat hamil Danis hatam lima kali Al-Qur'an, dan harapannya saat hamil ini juga bisa seperti itu. Kalau semoga sempat lebih dari itu.
Sebelum Ramadan tadi uda khatam satu kali dan ini sedang berjalan hampir setengah," katanya.
Sementara itu Syamsuddin mengatakan, bahwa doa yang dibacanya merupakan doa untuk kesehatan janin.
"Doanya tentang kesehatan janin, dan doa keselamat. Harapannya semoga jadi anak yang beriman," kata Syamsuddin yang juga sebagai Direktur RSUD Siti Fatimah.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, usia kandungan empat bulan merupakan saat di mana ruh telah ditiupkan.
Untuk itu, perlu disyukuri dan dijaga.
"Saya punya empat orang anak. Percha merupakan anak pertama, lahir ketika kami masih usia 18 tahun. Ia punya tiga adik yang kesemuanya perempuan," kata Deru.
Masih kata Deru, namanya Percha Leanpuri tapi kalau di rumah dipanggil
Titi Laduni. Neneknya yang memberikan nama itu yang artinya hati-hati melalui dunia ini.
"Mohon doanya agar Titi dapat melahirkan putra putri yang soleh dan soleha serta membahagiakan kedua orangtuanya," kata Deru.
Ia pun bercerita, bahwa ia belum tahu dalam sejarah ginetik keturun keberapa ada kembar. Namun dulu ia juga kembar, tapi dengan tali pusar.
"Saya lahir 4.3 kg, kembaran saya tali pusat. Tali pusat saya hampir sebesar badan saya," ceritanya.