Ruas Tol Prabumulih-Muara Enim Terancam Molor, Penyebabnya Masih Belum Diketahui
Untuk pembangunan jalan tol Prabumulih-Muara Enim sepanjang 54 km untuk saat ini ditangguhkan. Alasannya masih belum diketahui.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Pekerjaan penyelesaian proyek jalan tol Prabumulih-Muara Enim terancam molor.
Hal tersebut sesuai dengan Surat permohonan Optimasi Kontrak Berjalan pada Proyek Simpang Indralaya-Muara Enim Seksi Prabumulih-Muara Enim dari Direktur Utama PT Hutama Karya (PT HK), Kamis (19/8/2021).
Dalam rapat tersebut ada beberapa poin, diantaranya membahas masalah pembangunan ruas Jalan Tol Indralaya-Muara Enim Seksi Simpang Indralaya-Prabumulih (65 km) tetap dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan tol.
Namun, untuk pembangunan jalan tol Prabumulih-Muara Enim sepanjang 54 km untuk saat ini ditangguhkan.
Menanggapi surat tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Muara Enim H Riswandar SH MH mengatakan bahwa walaupun ada penangguhan untuk ruas jalan tol Prabumulih-Muara Enim dari pemerintah pusat, namun untuk pembangunan tol untuk ruas Indralaya-Prabumulih masih berjalan.
Dan di ruas tersebut masih ada yang masuk wilayah Kabupaten Muara Enim.
Tapi penangguhan dalam hal ini yang diketahui oleh pihaknya adalah konstruksinya, kalau untuk yang lain masih lanjut, misalnya untuk pembebasan lahan dan lain lain.
Bahkan secara fisik sudah ada yang dikejakan seperti pengerasan untuk sisi kanan dan kiri jalan.
"Untuk pembangunannya itu sudah ada yang dilakukan, mungkin karena ada suatu hal proyek ini terpaksa ditangguhkan," jelasnya.
Atas hal tersebut, lanjut Riswandar, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkannya sebab pasti ada kajian dan pertimbangannya, apalagi bukan dibatalkan tetapi hanya ditangguhkan.
Dengan adanya penangguhan tersebut, tentu secara otomatis target realisasi penggunaan tol juga akan mundur.
Sebab awalnya ditargetkan pada tahun 2023 ruas jalan tol Prabumulih-Muara Enim sudah bisa digunakan, adanya penangguhan tersebut tentu akan mundur juga.
Padahal penyelesaian jalan tol sesuai targetnya sangat diharapkan oleh masyarakat Muara Enim.