Berita PALI

Mengenal Femi Sosok Pembawa Baki di Upacara HUT RI ke-76 di Pemkab PALI, Tiap Malam Push Up 70 Kali

Siswi kelas XI SMA N 2 Unggulan Kabupaten PALI ini terpilih menjadi pembawa sangkakala Bendera Merah Putih menyisihkan 34 paskibraka.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
sripoku.com/reigan
Femi Dwi Yani, sosok pembawa baki pada upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-76 di halaman kantor Bupati Kabupaten PALI. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga

SRIPOKU.COM, PALI - Sosok pembawa baki di upacara HUT RI ke-76 yang dilaksanakan oleh Pemkab PALI diketahui bernama Femi Dwi Yani. 

Siswi kelas XI SMA N 2 Unggulan Kabupaten PALI ini terpilih menjadi pembawa sangkakala Bendera Merah Putih menyisihkan 34 paskibraka asal Bumi Serepat Serasan lainnya.

Rasa haru, sedih, bercampur bangga dirasakan perempuan bertinggi 165 sentimeter ini saat tahu dirinya terpilih menjadi pembawa bendera merah putih usai melalui beberapa tahap seleksi.

Meski tak bisa bertemu dengan orangtua sebulan lamanya lantaran dirinya harus melewati masa karantina, ia tetap menjalankan tugasnya dengan baik saat upacara kenaikan bendera walaupun orangtuanya tak bisa hadir secara langsung.

Femi, sapaannya, mengatakan ini adalah pengalaman pertamanya menjadi pembawa baki pada upacara bendera kemerdekaan Indonesia meski hanya tingkat kabupaten.

"Alhamdulillah. Baru kali ini ikut paskibraka bisa langsung jadi pembawa baki," ungkap anak bungsu dua bersaudara dari pasangan Marfudin Efendi dan Marni ini.

Oknum Pengurus PPI Sumsel Bertubuh Besar Bentak & Larang Wartawan Wawancara Pembawa Baki HUT RI Ke76

Wanita kelahiran 5 Juli 2005 inipun sempat tak percaya bahwa ia terpilih menjadi pembawa baki yang ditunjuk langsung oleh pelatih Paskibraka Kabupaten PALI.

"Awalnya diseleksi ada empat orang. Saya yang dipilih pelatih untuk jadi pembawa Baki. H-6 itu sudah baku dan diumumkan," katanya.

Berbagai pola latihan khusus dilakoninya pada tiap malam guna memberikan penampilan terbaiknya.

"Tiap malam itu latihan khusus. Jadi, selama seminggu harus setor ke pelatih push Up sebanyak 50 kali. Dan tiap malam bertambah-bertambah terus hingga sebanyak 70 kali Push Up tiap malam.

Ini supaya tangan saya kuat dan tidak goyang sedikitpun saat membawa Bendera Merah Putih saat upacara," jelasnya.

Dirinya menceritakan bahwa keinginannya untuk menjadi seorang paskibra timbul sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

Perempuan yang bercita-cita menjadi seorang polisi wanita ini sejak SD sudah ikut gerak jalan dan selalu berada di posisi baris paling depan.

"Harapannya ingin mewakili Kabupaten hingga tingkat Istana Negara. Namun kemarin sempat tidak lulus saat seleksi tingkat provinsi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved