Kisah Haru Seorang Driver Ojol Selama Pandemi, Dilempar Sup Panas Setelah Dihina oleh Pelanggan

Bukannya mendapat pengertian, sang ayah justru dihardik dengan kalimat kasar oleh sang pelanggan.

Instagram @esthererin
Esther Erin, seorang netizen asal Malaysia, membagikan pengalaman haru yang diraskaan sang ayah saat mengantar makanan. 

SRIPOKU.COM -- Di tengah Pandemi Covid-19 yang akasusnya masih memprihatinkan, ada beberapa wilayah di dunia yang mulai melonggarkan aturan pengetatan atau lockdown yang sebelumnya mereka terapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Salah satunya adalah Malaysia. Meski beberapa wilayah di negara ini sudah mulai melonggarkan aturan lockdown, masih ada kawasan yang tetap menerapkannya dengan ketat.

Beberapa kota di Malaysia yang sudah mulai melonggarkan aturan ini adalah Perlis, Labuan dan Sarawak.

Kota-kota ini sudah menurunkan level lockdownnya ke "Fase 3" dan sudah mengizinkan warganya untuk makan di restoran atau kedai makan.

Meski begitu, beberapa warganya masih ada yang lebih memilih untuk memesan makanan secara online atau via ojek online dengan alasan keselamatan.

Namun tahukah anda bahwa dibalik kebiasaan memesan makanan ini, terselip beberapa kisah mengharukan.

Salah satunya yang dibagikan oleh seorang netizen bernama Esther Erin.

Pada 7 Agustus 2021 lalu, Erin membagikan sebuah kisah mengenai seorang driver ojek online yang ternyata merupakan ayah kandungnya sendiri.

Menurut Erin, ada banyak hal yang dilewati sang ayah selama menjadi driver ojek online, dari senang hingga susah.

===

"Tak ada yang tahu kalau ayahku sering kerja sampai 12 jam, setiap hari selama beberapa tahun ini," ujar Erin membuka ceritanya melalui akun Instagramnya, @esthererin.

"Sakit di punggung dan rasa lapar yang sering dirasakan ayah itu belum sebanding dengan rasa khawatir di kepalanya: "Apa uang hasil kerja hari ini cukup untuk bayar tagihan dan kebutuhan rumah?"

"Pernah satu hari, saat waktu makan malam sudah dekat, ayah mengambil satu orderan lagi sebelum pulang ke rumah."

"Saat orderannya masuk, ayah pergi ke restoran dan menemui pemiliknya untuk mengambil pesanan."

"Tahu apa yang terjadi di sana ? Pemilik restoran memandangi ayah dari atas ke bawah dengan raut wajah seperti tak suka. Ayah bahkan disuruh menunggu di luar."

Tidak sampai disitu, setelah menunggu selama lebih dari 30 menit, sang pelanggan yang memesan tiba-tiba mengirimkan pesan kepada sang ayah yang berbunyi,

"why the f*ck is my food taking so long to arrive ?", ("kenapa orderan makanan saya lama sekali sampainya ?") tulis sang pelanggan dengan kalimat yang sangat kasar.

Tidak hanya itu, sang ayah bahkan diancam akan diberikan rating rendah kalau makanannya tak kunjung datang.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribun Jabar - Tribunnews.com)

===

Ketika makanan sudah jadi, sang ayah yang sudah tiba di rumah pelanggannya langsung meminta maaf karena membuatnya sudah lama menunggu.

"Maaf pak, kata pemiiknya koki bagian dapur sangat sibuk dan saya sudah berusaha untuk menunggu," ujar sang ayah.

Bukannya mendapat pengertian, sang ayah justru dihardik dengan kalimat kasar oleh sang pelanggan.

"You jangan kurang ajar !" ujar sang pelanggan memotong permintaan maaf ayah Erin. Hal ini membuat sang ayah kaget. Meski begitu, ia tetap menyerahklan makanan yang sudah dipesan.

Namun lang pelanggan justru kembali menunjukkan respon yang sangat kelewatan.

Usai menerima paket makanan yang berisi seporsi sup panas yang ia pesan, pelanggan ini justru melemparkannya ke arah ayah Erin.

"So f*cking long better don't deliver next time," (Lama sekali, lain kali tak usah mengantar makanan lagi) ucap sang pelanggan.

===

Kenyataan di Jalanan

Menurut Erin, kejadian tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi selama sang ayah menjadi driver ojek online.

Ayahnya ternyata sering menerima perlakuan yang kasar dan ucapan menyayat hati dari beberapa pelanggannya.

"Ayah menyimpan semua rasa frustasi dan luka batin itu di hatinya sendiri," ujar Erin. "Perih rasanya ketika semua itu aku tuangkan menjadi cerita dalam postingan ini."

"Siapa yang tidak hancur hatinya saat tahu ayahnya adalah korban dari kekerasan secara fisik dan emosional."

"Ayahku capek, bingung dan marah. Dia sudah dua jam terlambat pulang ke rumah. Saat pulang, aku lihat ada bekas luka bakar di kulitnya dan matanya bengkak"

Menurut Erin, apa yang dialami sang ayah adalah sebagian kecil dari realita yang harus dihadapi para driver ojek online setiap hari.

Di saat mereka harus berjibaku dengan rasa lelah dan harus mempertaruhkan hidupnya di jalan untuk mengantar makanan, ujar Erin, mereka malah disambut dengan rasa tidak hormat, ucapan yang kasar dan berbagai deretan hinaan lainnya.

Erin juga mengajak semua orang untuk bersikap baik dengan sesama di masa sulit ini.

"Sudah bisa pesan makanan lewat online saja harusnya membuat kita bersyukur. Tidak rugi juga kalau kita baik dengan drivernya," Erin menambahkan.

"Kita semua punya kesulitan masing-masing. Kalau anda punya ayah yang punya kesulitan seperti ayahku, rasanya kita akan lebih belajar untuk menghargai orang lain dengan penuh empati, kebaikan dan rasa hormat."

Ester Erin saat membagikan kisah sang ayah di akun Instagramnya.
Ester Erin saat membagikan kisah sang ayah di akun Instagramnya. (Instagram @esthererin)

===

Pentingnya Mengapresiasi dan Menghargai

Melalui IG Storynya, Erin juga mengatakan kalau kejadian yang menimpa sang ayah sebenarnya terjadi beberapa bulan yang lalu.

Selain baru teringat, Erin ingin agar kisah sang ayah bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.

"Aku tulis cerita ini bukan agar keluargaku mendapat perhatian atau dibantu orang," tulis Erin.

"Aku ingin agar semua orang lebih menghargai dan menghormati para driver ojek online."

"Kalau pandemi ini sudah berakhir, aku harap kita masih terus berbuat baik dengan sesama," ujar Erin menambahkan.

Menurut Erin, daripada saling menyalahkan satu sama lain, lebih baik mulai belajar saling mengerti kalau berbuat baik itu jauh lebih baik.

===

Sumber : World of Buzz

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved