Dokter Richard Lee Ditangkap
"SABAR Dok Jangan Pernah Berhenti Jadi Orang Baik,"Postingan Terakhir Dokter Lee Tuai Pujian Netizen
Dokter Richard Lee ditangkap pihak kepolisian di kediamannya di kota Palembang, Rabu (11/8/2021).
Bagi yang belum kenal siapa sosok Dokter Richard Lee, berikut profilnya :
dr. Richard Lee, MARS, Dipl. AAAM lahir di Medan, 11 Oktober 1985.
Selain sebagai seorang dokter, Dokter Richard Lee juga dikenal sebagai seorang YouTuber yang kerap membahas perihal skincare sehat vs abal-abal.
Ia merupakan mentor sekaligus pengajar di Klinik Kecantikan Athena.
Richard mengawali karier sebagai dokter umum pada perusahaan cabang di kota Palembang yaitu Sinarmas Group.
Masa kecil Dokter Richard Lee pun sempat diungkapkan dalam beberapa kesempatan ketika mengisi podcast,
Semasa kecilnya, dr. Richard Lee bukanlah hidup dalam kondisi keluarga yang kurang mampu bahkan ekonominya terbilang rendah yang membuat orang tuanya selalu menghadap Pastor Paroki untuk bisa meminta pengurangan biaya sekolah baik itu SPP maupun uang tahunan.
Hal ini berlangsung mulai dari dirinya menginjak bangku SD hingga SMA.
Bahkan kesulitan perekonomian yang dialami orang tuanya pun semakin diperparah dengan kondisi Richard yang bukan anak berprestasi.
Prestasinya bahkan terbilang di peringkat paling bawah. dr. Richard Lee pernah menceritakan jika dirinya mendapatkan rangking 28 dari 32 siswa.
Meski kini telah menjadi dokter yang sukses di bidang kecantikan, namun di masa lalunya dr. Richard sempat mendapat larangan dari ayahnya untuk masuk kuliah kedokteran.
Ia belajar dengan keras dan bersungguh-sungguh untuk masuk fakultas kedokteran.
Berkat usaha dan niatnya itulah, Ia lolos masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, dibalik keberhasilannya itu, ternyata Ia mendapat larangan dari sang Ayah.
Larangan sang Ayah itu memiliki alasan tersendiri, yaitu karena ayahnya takut tidak mampu membiayai kuliahnya hingga selesai.
Meskipun begitu, pada akhirnya sang Ayah mengizinkan ia untuk menjadi seorang dokter asalkan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang karena alasan jarak, tempat, biaya, dan sebagainya yang lebih mudah dijangkau dibandingkan jika harus berkuliah di UI.