Berita Religi
Ternyata Inilah Alasan Mengapa Rasulullah Melarang Tidur Tengkurap Bahkan Tidak Disukai oleh Allah
Sebelum tidur dan setelah bangun tidur, kita dianjurkan untuk senantiasa berdoa agar diberi perlindungan oleh Allah, tapi perhatikan pula posisi tidur
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam melarang umatnya tidur tengkurap karena itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Subhanallahuwata'la.
Mengenai larangan tidur sambil tengkurap disebutkan dalam hadits berikut.
Dari Ya'isy bin Thikhfah Al-Ghifari, dari bapaknya, ia berkata,
"Ketika itu aku sedang tidur tengkurap di masjid, tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata,
'Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.'
Kemudian aku melihatnya ternyata yang berkata adalah Rasulullah Sholallahu'alaih wa sallam. (HR. Abu Daud)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah menyebutkan bahwa tidur tengkurap adalah posisinya penghuni neraka.
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda,
"Berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka." (HR. Ibnu Majah)
Apabila tidur tengkurap dilakukan dalam keadaan butuh misalnya sedang sakit, kemudian dengan posisi tengkurap dapat meringankan sakitnya maka itu tidaklah mengapa.
Posisi tidur yang lebih afdhol dan dicontohkan oleh Rasulullah ialah tidur pada sisi kanan.
Dari Hudzaifah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, 'Allahumma Bismika Amuutu Wa Ahyaa' (Ya Allah dengan namaMu aku mati dan aku hidup) (HR. Bukhari)
Dari sisi kesehatan, tidur tengkurap juga tidak disarankan sebab ada beberapa resiko yang dapat ditimbulkan, apalagi bila dilakukan dalam durasi yang lama dan seirng melakukannya.
Tidur tengkurap bisa membuat otot dada atau otot pernapasan tidak mengembang secara optimal.
Sehingga aliran oksigen menjadi lebih sedikit yang bisa mengakibatkan sesak napas.