Pertanian

6 Penyakit Tanaman yang Kerap Menyerang Tanaman Waluh / Labu Kuning, Gejalanya Dimulai dari Bercak

Penyebab penyakit ini adalah Erysiphe cichoracearum, yang masih dikenal stadium tidak sempurnanya denagn naman Oidium tabaci.

kabarimbo.com
Labu Kuning 

SRIPOKU.COM - Waluh (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama.

Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat.

Waluh mencakup beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu C. argyrosperma, C. maxima, C. moschata, dan C. pepo.

Dalam beberapa pengertian setempat di Indonesia, waluh disebut sebagai "labu" saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan beligo.

Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah yang tampak jelas, dan berkulit keras.

Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan pumpkin dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.

Berikut Sripoku.com sajikan ulasan mengenai penyakit yang kerap menyerang tanaman labu-labuan:

1. Busuk Daun 

Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit ini merupakan penyakit yang terpenting pada labu-labuan dan dapat timbul pada macam-macam anggota dari suku ini.

Busuk daun tersebar di seluruh dunia.

Gejala penyakit ini terlihat dari permukaan atas daun yaitu bercak-bercak kuning, sering agak bersudut karena dibatasi oleh tulang-tulang daun.

Pada cuaca lembap pada sisi bawah bercak terdapat parang (cendawan) seperti bulu yang warnanya keunguan.

Pada mentimun daun yang sakit dapat mati.

Pada tanaman lain bercak pada daun yang berwarna kuning tadi dapat menjadi coklat, meskipun tidak mati, tanaman sakit sangat menderita, menjadi lemah sehingga hasilnya kurang dan mutunya tidak baik.

2. Embun Tepung

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah permukaan daun dan batang muda terdapat lapisan putih bertepung, yang terdiri atas miselium, konidiofor dan konidium cendawan penyebab penyakit.

Bercak kemudian menjadi kering dan akhirnya mongering.

Jika penyakit berat, daun dan batang muda dapat mati.

Jika semua daun pada tanaman bersangkutan terinfeksi, tanaman menjadi lemah, pertumbuhan terhambat, dan buahnya dapat terbakar matahari, atau masak sebelum waktunya.

Penyebab penyakit ini adalah Erysiphe cichoracearum, yang masih dikenal stadium tidak sempurnanya denagn naman Oidium tabaci.

3. Antraknosa

Gejala yang pada daun umumnya bercak mulai dari tulang daun, yang meluas menjadi bercak coklat, bersudut-sudut atau agak bulat, garis tengahnya mencapai 1 cm atau bahkan dapat lebih.

Daun yang masih berkembang dapat menjadi tidak rata.

Beberapa bercak dapat bersatu dan dapat menyebabkan matinya seluruh daun.

Bercak pada tangkai dan batang agak mengendap, memanjang berwarna coklat tua.

Bercak pada buah muncul pada saat buah mulai masak.

Di sini bercak berbentuk bulat, melekuk, tampak kebasah-basahan dan dapat sangat meluas.

Pada cuaca lembap di tengah bercak terbentuk masa spora yang berwarna merah jambu.

Pengelolaan dapat dilakukan dengan cara menanam benih yang sehat, mengadakan pergiliran tanaman, atau dengan penyemprotan fungisida.

4. Busuk Bunga

Penyebab penyakit ini adalah kapang Choanephora cucurbitarum, anggota dari suku Choanephoraceae.

Cendawan membentuk koidium dan sporangiofor.

Konidiofor tidak bercabang, mempunyai kepala yang bulat, dan muncul banyak kapitulum bulat membawa sterigma.

Sporangiofor tidak bercabang, pada ujungnya membengkok, membawa sporangium denagn satu kolumela.

Sporangiospora bulat telur atau membentuk kumparan, bersel satu dan ujung-ujungnya mempunyai seberkas rmbut halus.

Miselium juga membentuk klamidospora interkalar dengan dinding yang agak tebal.

Cendawan ini juda membentuk zoospora.

Baca juga: Cara Mengendalikan Hama pada Tanaman Kubis, Ulat Grayak Paling Bikin Petani Rugi, Basmi Pakai Ini

Baca juga: Hama dan Penyakit yang Kerap Menyerang Tanaman Rambutan sampai Bikin Mati, Ini Cara Pengendaliannya!

5. Layu Bakteri

Gejala pertama dari penyakit ini adalah menjadi lemasnya satu daun.

Kemudian lebih banyak lagi daun yang layu, sementara itu warnanya tetap hijau.

Akhirnya kelayuan menjadi lebih parah, tanaman keriput dan mati.

Bakteri menyumbat pembuluh-pembuluh kayu dalam batang.

Jika batang yang layu dipotong akan keluar lendir yang kental dan lekat dari daerah berkas pengangkutan, sehingga dapat ditarik keluar menjadi benang yang panjang.

Penyebab penyakit ini adalah bakteri Erwinia tracheiphila. Berbentuk batang, bergerak dengan 4-8 ulu cambuk peritrich.

Bakteri membentuk kapsula, konidia berbentuk jala, kecil, bulat, halus, mengkilat, putih dan lekat.

Bakteri dapat bertahan dalam badan kumbang mentimun, dan kumbang inilah yang memencarkan penyakit. 

6. Mosaik

Gejala pada tanaman sakit mempunyai daun-daun yang mempunyai belang hijau tua dan hijau muda, dengan bermacam-macam corak.

Bentuknya dapat berubah, berkerut, kerdil, atau tepinya menggulung ke bawah.

Buah mengalami bercak-bercak hijau pucat atau putih, bersaling dengan bercak tua yang agak menonjol ke luar.

Jika tanaman bertambah tua gambaran mosaik makin kabur.

Penyebab mosaik mentimun adalah virus misaic mentimun (Cucumber Mosaic Virus, CMV) yang mempunyai banyak strain virus.

Sifat fisik macam-macam strain banayk persamaannya. Titik inaktivasi pemanasannya adalah 55-70 oC, dapat bertahan dalam sap tumbuhan sakit 1-10 hari.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved