Kasus Hibah Rp 2 Triliun

Prank Sumbangan Rp 2 T, Giliran Kadinkes Sumsel Minta Maaf, Lesty : Saya tak Menyangka Seheboh Ini

Saya meminta maaf juga kalau bantuan itu jadi menimbulkan kegaduhan," ujarnya,  Sabtu (7/8/2021).

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Linda Trisnawati
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, Kamis (5/8/2021). 

Ia mengatakan, sebagai seorang manusia ia tidak terlepas dari kesalahan. Untuk itu, ia sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel memohon maaf. 

"Kegaduhan terjadi karena kelamahan saya sebagai individu, " tegasnya. 

Dijelaskannya,  hal ini terjadi karena ketidakhatian-hatiannya pada saat mendapatkan informasi bakal diberikannya dana hibah sebesar Rp 2 T untuk penanganan Covid-19 di Sumsel. 

Dana hibah yang bakal diberikan ini awalnya,  Kapolda mendapatkan kabar dari Kadinkes Sumsel,  Lesty Nurainy bahwa ada donatur yang bakal memberikan bantuan untuk Covid-19 melalui dokter keluarga Alm Akidi Tio, Prof Hardi. 

Kemudian Kapolda mempertanyakan dana hibah tersebut diberikan untukknya sebagai pribadi atau Kapolda Sumsel yang selanjutnya diamanahkan untuk penangan Covid-19 di Sumsel. 

"Saya memang kenal dengan keluarga Akidi, khususnya Alm pak Akidi dan anak pertamanya Ahok ketika saya bertugas di Aceh Timur," jelasnya. 

Dalam diskusi bersama Prof Hardi dan Kadinkes Sumsel,  Heriyanti anak Akidi Tio menjelaskan bahwa uang tersebut ada dan dalam berbentuk cek. 

Diakui Kapolda,  setelah mendapatkan informasi dana hibah tersebut pihaknya membentuk tim mencari kebenaran dana tersebut. Namun, hingga kini Kapolda menegaskan dana itu belum ada. 

"Saya sudah mengecek dana tersebut  dan seperti kita ketahui sampai kini dananya belum ada," terangnya. (Oca) 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved