Profil Kurmin Halim yang Serahkan 2 Miliar ke Polda Sumsel, Pernah Bantu Anak Korban Pembunuhan
Kurmin Halim juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 854 Juta kepada Louis, anak korban pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Palembang.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kurmin Halim bersama rekan pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Tionghoa (PMTSI) Sumsel memberikan sumbangan sebesar Rp 2 miliar kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, Jumat (5/8/2021).
Bantuan yang diberikan tersebut berupa 150 ton beras, 150 ton oksigen, dan 1.250 unit alat swab antigen untuk disalurkan ke masyarakat Palembang yang membutuhkan.
Nama Kurmin memang telah dikenal publik Sumsel, khususnya Palembang, sebagai pengusaha sukses.
Siapakah sebenarnya sosok Kurmin Halim ini?
Profil Kurmin Halim
Penelusuran Sripoku.com di sejumlah laman, Kurmin Halim disebutkan lahir di Palembang pada 15 April 1964.
Ia tercatat memiliki beberapa usaha, yakni KM Express Bahari, pusat perawatan mobil mewah, SC Sport Car, dan Pit Stop.
Tak hanya itu, Kurmin juga aktif di berbagai organisasi.
Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Persatuan Masyarakat Tionghoa (PMTSI) Sumsel.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bowling Indonesia (PBI) Provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2018 dan Ketua Umum Persatuan Tennis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Sumsel.
Sosok Kurmin juga dikenal sebagai pengusaha yang dermawan.
Selain bantuan yang diserahkan kepada Kapolda Sumsel pada hari ini melalui (PSMTI) Sumsel, Kurmin Halim juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 854 Juta kepada Louis, anak korban pembunuhan sadis satu keluarga di Palembang yang terjadi pada 2012 lalu.
Kecintaannya pada olah raga tenis meja juga membuatnya mendirikan gelanggang olah raga (GOR) tenis meja yang diberi nama Pitstop Table Tennis Center, yang terletak di Jalan Purwosari, Celentang Kelurahan Bukit Sangkal, Palembang pada 2018.
Akidi Effect
Sementara itu Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Sumatera Selatan, Kurmin Halim mengatakan donasi ini merupakan yang ke sekian kalinya karena donasi ini terus berlanjut bukan cuma satu kali ini saja.
Bukan cuma dari satu paguyuban saja yang berdonasi tapi banyak paguyuban lainnya dan jumlah juga besar.
Donasi ini juga dalam bentuk nyata mulai dari bantuan sembako, alat kesehatan, hingga vaksin.
"Donasi ini sudah sejak tahun lalu dan akan terus kita lanjutkan dan donasi ini tidak ada kaitannya dengan donasi Rp 2 triliun yang batal," kata Kurmin.
Donasi ini sepenuhnya diserahkan ke Kapolda bagaimana teknis pendistribusiannya dan siapa saja yang akan menerima karena percaya penuh dengan Kapolda.
"Donasi ini dukungan moril dadi masyarakat agar karena Kapolda orang baik dan upayanya menanggulangi pandemi selama ini harus diapresiasi," tutup Kurmi.
"Saya kira adalah Akidi Effect. Efek dari kejadian bapak almarhum Akidi. Bapak-ibu saudara saudari tetap membantu kita dengan hati ikhlas membantu masyarakat Sumsel di tengah Pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.
Respon Kapolda Sumsel
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri sempat bergurau ketika mendapatkan bantuan dari Masyarakat Tionghoa Palembang berupa 150 ton beras, 150 ton oksigen dan 1.250 unit swab antigen senilai Rp 2 Miliar untuk selanjutnya akan disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Sambil tertawa simpul ia mengaku, merasa sedikit takut bila dititipkan amanah bantuan Covid-19 lagi dampak Akidi Tio Effect.
Mengingat, ia sendiri masih menjadi sorotan setelah simpang siur rencana bantuan Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio mencuat.
"Karena dengan berbagai kejadian kemarin, saya juga kadang-kadang tak mau menerima bantuan itu agak takut-takut sedikit," ujarnya sembari bergurau saat menerima simbolis penyerahan bantuan dari Masyarakat Tionghoa Palembang di Halaman Mapolda Sumsel, Jumat (6/8/2021).
Sebelum menerima bantuan tersebut, Jenderal Bintang dua ini mengakui sedikit ragu apakah bantuan dari masyarakat Tionghoa Palembang ini hoaks atau tidak.
"Ternyata saya lihat bukan hoaks. Mudah-mudahan mobilnya juga bukan hoaks ya. Ini mobil beneran dan berasnya juga beras beneran," jelas Eko disambut para hadirin yang hadir.
Dibalik kasus yang tengah heboh ini, Eko mengaku tetap optimis. Dibalik setiap permasalahan pasti ada hikmah yang bisa diambil setelahnya.
Bahkan adanya sumbangan senilai Rp 2 miliar dari persatuan masyarakat Tionghoa tersebut dan berbagai bantuan lainnya yang berdatangan saat ini secara gamblang ia sebut sebagai "Akidi Effect".
Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, menerima donasi dari masyarakat Tionghoa Palembang bersatu senilai Rp 2 miliar.
Donasi Rp 2 miliar tersebut bukan berupa uang tunai tapi berupa barang yakni 150 ton beras, 150 ton oksigen dan 1.250 swab antigen.
Donasi diserahkan langsung secara simbolis kepada Kapolda Sumsel oleh masing-masing perwakilan persatuan marga Tionghoa.
Selain serah terima secara simbolis, bantuan lainnya juga langsung dibawa seluruhnya yakni dua mobil pembawa tangki oksigen dan tua truk berisi beras dan swab antigen yang juga dihadirkan di halaman Mapolda Sumsel.
Kapolda Sumsel berterima kasih dengan donasi ini karena dia memaknai dibalik cobaan ada hikmahnya dan semakin menguatkan. Salah satunya donasi nyata ini. Donasinya benar ada.
"Semua ini karena Akidi efek sehingga yang telah terjadi mari kita lupakan, cukup sudah bully ini saya dan keluarga saya saja yang di bully dan mari kita bersama fokus menanggulangi pandemi karena penanggulangan pandemi tidak bisa berjalan sendiri, harus berkolaborasi," kata Kapolda.