Hendri Dunan, Pengrajin Bonsai yang Bertahan Dimasa Pandemi

Bertahan di tengah pandemi Covid-19, Hendri Dunan, pengrajin bonsai di Talangkelapa, memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya

Editor: Azwir Ahmad
ho/sripoku.com
Hendri Dunan dengan bahan bonsai yang siap dia bentuk 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun berdampak ke berbagai sektor usaha, tak terkecuali  usaha bonsai yang ditekuni Hendri Dunan.

Akan tetapi pengrajin bonsai warga Sokomoro Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin ini, masih bertahan dengan bisnis bonsai hasil karyanya.

Meski dia akui penjualan bonsai turun drastis, akan tetapi dia masih melihat harapan bonsai-bonsai yang dia hasilkan tetap ada pembelinya.

Meski pun tentunya jumlah bonsai yang terjual  tidak sebanyak sebelum  pandemi.

Bercerita sukacita bisnis bonsai, Hendri mengaku bisa  meraup untung hingga puluhan juta dari satu bonsai yang dihasilkannya.

"Kalau yang masih bahan, harganya hanya kisaran ratusan ribu saja. Tetapi, kalau sudah jadi satu bonsai bisa Rp 40 juta, bahkan lebih. Tergantung bonsainya," kata Hendri yang ditemui di rumahnya  di Jalan Gajah Kelurahan Sukomoro Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Jumat (6/8/2021).

Tapi kini Hendri harus merasakan dampak pandemi yang membuat pembeli produk  bonsainya berkurang.

Tapi sebagai wirausahawan, dia tidak mau hilang akal mencari solusi agar bonsai-bonsai hasil karyanya tetap bisa laku terjual.

Dia pun memilih memanfaatkan berbagai media sosial sebagai alat promosi dan pemasaran. Tentunya melalui media sosial dia bisa berharap semakin banyak orang yang melihat dan akhirnya tertarik untuk membeli bonsai hasil karyanya.

"Biasanya, sebelum pandemi banyak pesanan datang dari pulau Jawa dan Bali. Pecinta bonsai di sana, lebih memilih bonsai yang sudah jadi sebagai hiasan. Kalau untuk pecinta bonsai, biasanya memilih yang bahan. Nantinya baru akan dikreasikan lagi," ujar pria lulusan sekolah pertanian ini.

Hendri yakin, bonsai tidak hanya sekedar trend sesaat. Karena, banyak pecinta bonsai di Indonesia yang bergabung dalam organisasi pecinta bonsai. Sehingga, bonsai tidak akan pernah luntur walaupun terdampak pandemi sekarang ini.

Menurut Hendri, ketika ada pameran ataupun kontes bonsai, biasanya penjualan bonsai akan kembali menggeliat.

Karena itu, ia berharap pandemi cepat berlalu dan perekonomian bisa kembali pulih. Sehingga, pembonsai ataupun pecinta bonsai bisa sama-sama diuntungkan karena bisa menggelar even kontes.

Sekilas Hendri juga memberikan tips bagaimana memilih bahan bonsai dan membentuk bonsainya.

"Semua pohon bisa di bonsai, tergantung si pembonsainya berkreasi. Tetapi, yang paling utama untuk membuat bonsai, harus tahu muka dari pohon yang akan di bonsai. Agar hasilnya bisa menarik dan unik,"jelas Hendri.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved