WASPADA 3 Bahaya Baru Orang yang Terinfeksi Covid-19, Terjadi Penurunan IQ dan Otak, Ini Butinya

Dari sinilah ditemukan persoalan brain fog atau kabut otak, yang merupakan gejala panjang setelah terinfeksi Covid-19.

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/KOMPAS.COM
WASPADA 3 Bahaya Baru Orang yang Terinfeksi Covid-19, Terjadi Penurunan IQ dan Otak, Ini Butinya 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Ternyata ada 3 Bahaya Baru Orang yang Terinfeksi Covid-19. Sebab, tak hanya memberikan efek buruk bagi organ dalam seperti paru-paru dan pernafasan, tetapi juga otak.

Bahkan, Jika selama ini orang yang Terinfeksi Covid-19 akan mengalami infeksi saluran pernafasan hingga menyebabkan kematian bagi yang memiliki penyakit yang menyertai atau komorbid.

Maka hasil penelitian Inggris baru-baru ini menemukan ancaman paling mengerikan justru akan dialami bagi orang yang selamat dari Covid-19.

Sejumlah penelitian dilakukan di Inggris, terkait dengan kondisi orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Melansir dari Web MD, Para peneliti memulai menganalisis data dari 81.337 orang yang mengikuti Great British Intelligence Test pada tahun 2020.

Selanjutnya, dari data tersebut, sekitar 13.000 melaporkan, bahwa mereka telah terinfeksi Covid-19, dan 275 di antaranya telah menyelesaikan tes sebelum dan sesudah infeksi.

Dari sinilah ditemukan persoalan brain fog atau kabut otak, yang merupakan gejala panjang setelah terinfeksi Covid-19.

Sebab terjadi rentang memori kerja dan pemrosesan emosional yang tampak sangat terpengaruh pasca terkena Covid-19. Hal ini akan mengalami semacam gabut otak dan penurunan IQ.

Bahkan diungkapkan pula jika orang-orang yang menjalani perawatan dengan ventilator saat Covid-19, menunjukkan efek yang paling substansial. Rata-rata, skor IQ (Intelligence Quotients) mereka turun 7 poin.

Berikut Hasilnya dan menunjukkan gejala long Covid-19.

"Hasil ini sesuai dengan laporan gejala long Covid, di mana brain fog atau kabut otak, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan menemukan kata-kata yang benar adalah hal yang biasa," tulis para peneliti.

Meski sudah sembuh total dari Covid-19 persoalan pemulihan tetap berpengaruh kepada aspek kognitif.

"Pemulihan dari infeksi Covid-19 dapat dikaitkan dengan masalah yang sangat menonjol dalam aspek fungsi kognitif atau 'eksekutif' yang lebih tinggi," sebagaimana penjeasan tim peneliti dalam rilis, Selasa (3/8/2021).

Upaya Pemulihan

Namun demikian, hasil ini akan diteliti lebih mendalam meski ada beberapa indikasi masih harus didalami lagi.
karena menurut peneliti, skala defisit yang diamati tidak substansial.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved