Profil Eng Hian, Pelatih yang Antar Greysia dan Apriyani Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Akhirnya Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020, setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
"Saya tidak percaya bisa meraih hasil ini. Saya tidak menduga bisa sampai sejauh ini," ucap Apriyani Rahayu.
"Yang saya pikirkan selama ini hanyalah bagaimana bisa terus melaju, Terus menghadapi semua tantangan di depan mata.
"Bagaimana saya bangkit kembali? Dan saya sungguh memaksa diri saya untuk bisa sampai sejauh ini dan memberikan yang terbaik.
"Saya bersyukur kepada Tuhan dan pasangan saya di lapangan. Saya memaksa diri saya hingga sampai di sini karena saya berkata (kepada Greysia).
"Saya tidak akan bertambah muda, jadi berlarilah bersama saya, bukan berjalan saja. Melalui segala tantangan, kekalahan yang kami derita.
"Kamu (Greysia) selalu harus berusaha keras karena medali emas ini, momen ini, inilah yang menjadi tujuan kita selama ini. Terima kasih kak Gel." imbuhnya.
Bukan tanpa alasan mengapa Apriyani memiliki permintaan seperti itu, Greysia Polii merupakan atlet perempuan tertua yang berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020.
Selisih 10 tahun, Greysia di usianya yang ke-33 sementara Apriyani masih berusia 23 tahun, permintaan yang cukup wajar.
Ucapan terima kasih juga dilontarkan Greysia untuk Apriyani, ia tak mampu mendeskripsikan bagaimana perjuangan mereka untuk bisa mencapai podium kali ini.
"Luar biasa. Saya tidak bisa berkata-kata saat ini. Kita di sini, memenangkan medali emas," ucap Greysia.
"Beginilah rasanya memenangkan medali emas. Tidak bisa dideskripsikan. Medali ini sangat berarti bagi saya.
"Saya berterima kasih kepada Apriyani yang sudah berjuang bersama saya dan saya sangat bersyukur kepadanya." imbuhnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/greysia-apriyani-medali-indonesia-olimpiade-tokyo-2020.jpg)