Profil Eng Hian, Pelatih yang Antar Greysia dan Apriyani Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Akhirnya Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020, setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
– Medali Emas Asian Games 2014 (Greysia/Nitya)
– Gelar Juara French Open 2017 (Greysia/Apriyani)
– Gelar Juara India Open 2018 (Greysia/Apriyani)
– Medali Emas SEA Games 2019 (Greysia/Apriyani)
– Gelar Juara Thailand Open 2021 (Greysia/Apriyani)
– Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 (Greysia/Apryani)
Baca juga: TAKTIK Psywar Bomerang bagi China, Greysia/Apriyani tak Terbendung: Teriakan Dibalas Teriakan
Baca juga: Greysia & Apriyani Ceritakan Pengalaman Sepanjang Laga Pada Presiden, Jokowi: Saya Tunggu di Istana
Sebelumnya, ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, untuk Indonesia.
Mereka mengalahkan wakil China di partai Final Ganda Putri Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Chen Qing Chen/Jia Yi Fa.
Mereka takluk oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan skor 19-21, 15-21.
Duet beda umur tersebut berhasil menorehkan sejarah, sebagai Ganda Putri pertama di Indonesia yang menyumbang medali emas di ajang Olimpiade.
Momen tersebut tentu menjadi perhatian karena satu sejarah heroik tercipta untuk kontingen merah putih.
Namun terselip cerita mengesankan di antara keduanya jelang perebutan medali emas di partai final, yang digelar Senin (2/8/2021) itu.
Greysia Polii mungkin karena faktor umur, menyebabkan ia tak begitu agresif.
Namun Apriyani Rahayu memintanya secara paksa untuk berlari, atau mengejar mimpi mereka..
Apriyani Rahayu pun mengaku sempat tak percaya mereka akan menyabet medali emas, sampai melontarkan kalimat yang bersifat memaksa kepada Greysia Polii.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/greysia-apriyani-medali-indonesia-olimpiade-tokyo-2020.jpg)