Heriyanti Anak Akidi Tio Tersangka

Pernyataan Pertama Polda Sumsel Usai Anak Akidi Tio Jadi Tersangka, Profesor Hardi Ikut Diperiksa

Belakangan diketahui, dana tersebut diduga fiktif alias tidak ada pasca diberikan secara simbolis ke Kapolda Sumsel sekitar sepekan silam.

Editor: Refly Permana
Kolase Sripoku.com
Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro turut pantau rumah Heriyanti anak dari almarhum Akidi Tio, yang kini tengah menjadi perbincangan dengan meyumbang 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel, Minggu (1/8/2021) malam. 

Penulis: Linda

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro SIK MSi angkat bicara soal dana Rp 2 triliun untuk Sumsel yang akan diberikan keluarga Akidi Tio.

Belakangan diketahui, dana tersebut diduga fiktif alias tidak ada pasca diberikan secara simbolis ke Kapolda Sumsel sekitar sepekan silam.

Untuk itu, anak bungsu dari Akidi Tio bernama Heriyanti sudah diamankan Polda Sumsel.

Selain itu, Profesor Hardi yang berstatuskan dokter keluar Akidi Tio serta iktu menjadi saksi pemberian secara simbolis juga tengah menjalani keterangan di Mapolda Sumsel.

Hal tersebut dikatakan Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, sekaligus pernyataan pertama dari pihak Polda Sumsel usai Heriyanyi dibawa ke Polda Sumsel pada Senin (2/8/2021).

Kombes Pol Ratno mengatakan, Heriyanti dan Hardi masih menjalani pemeriksaan.

Reaksi Suami Heriyanti, Anak Akidi Tio Penyumbang Rp2 Triliun Saat Ditetapkan Tersangka: Kagek Bae

"Untuk motif masih dalam pemeriksaan. Penyidik sedang menguji motif tersangka Heriyanti," kata Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro saat konferensi press di kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, Prof H (Hardi Darmawan) juga sudah  diperiksa.

Penyidik sedang menguji motif termasuk akan dikenakan Undang Undang No 1 tahun 1966 pasal 15 dan 16 dan akan dikenakan sanksi cukup berat diatas 10 tahun.

Ratno menjelaskan, sejak awal mendapat bantuan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri sudah membentuk dua tim khusus.

Tim pertama yakni untuk menyelidiki kebenaran akan asal usul komitmen yang diberikan.

Sementara tim kedua, yakni tim yang dibuat agar jangan sampai terjadi polemik atau pro kontra karena jumlahnya sangat fantastis Rp 2 Triliun.

"Kita laksanakan upaya penegakan hukum adanya polemik terkait sumbangan Covid-19 yang diberikan ke Kapolda Sumsel. Jadi memang sejak awal Kapolda sudah bentuk dua tim ini," jelasnya.

Menurutnya, mohon bersabar mengenai kelanjutan hasil penyelidikan ini. Dalam tahapan pemeriksaan dan penyelidikan selama ini menggunakan data IT, outsource intelegent, dan sebagainya. 

"Tersangka ini sudah lama kita selidiki, dan ini adalah kali kedua tersangka melakukan tindakan seperti ini," katanya.

Ratno pun meminta dukungan dari Gubernur Sumsel serta forkopimda lain juga masyarakat dan media atas upaya Polri untuk mengusut tuntas hal ini.

Sumbangan Rp 2 Triliun Ternyata Palsu, Gubernur Sumsel Herman Deru : Saya Diundang Jadi Saksi

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru berkomentar terkait dana Rp 2 triliun untuk Sumsel dari keluarga Akidi Tio diduga fiktif.

"Saya sebagai pemimpin daerah ini meminta institusi Polri menindak tegas siapapun yang buat kegaduhan dan polemik," kata Herman Deru saat konferensi pres di kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini suasana sedang menangani pandemi jadi terusik gara-gara ulah oknum tersebut, yang seakan-akan memberikan bantuan dengan nilai sangat fantastis kepada Kapolda.

"Waktu acara saya hanya diundang jadi saksi, ada juga tokoh agama. Saya berharap kepada Polri, proses hukum dengan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku setegas mungkin," katanya.

Menurut Deru, tidak elok memang dengan suasana yang sangat mencekam karena Covid-19 masih ada orang yang berlaku seperti itu. 

Kecurigaan Herman Deru, saat Heriyanti Bantu Rp 2 Triliun, Minta Putri Akidi Tio Ditindak Tegas

"Kita tidak tahu keinginannya apa terhadap institusi Polri, sehingga di luar batas pemikiran kita. Saya sebagai Gubernur minta tindak tegas saja apa yang diperbuat oleh oknum individu atau keluarga.

Kalau berlarut akan sangat memalukan institusi Polri," katanya.

Sedangkan ketika ditanya apa perasaan Gubernur Sumsel saat ini ketika tahu itu fiktif, menurutnya manusia yang hidup bergaul, tentu indikasinya bisa dibaca.

Tapi sudah tepat langkah Polda Sumsel untuk amankan oknum tersebut.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved