TNI Kawal Kepulangan Pengungsi Mayerga dan Tangkap Pentolan KKB Papua yang Menyerang Tito Karnavian

Tertangkapnya Osimin Wenda ini, merupakan bagian dari Operasi Nemangkawi dalam upaya mengikis pengaruh KKB Papua

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/Tribunnews/antara
TNI Kawal kepulangan Pengungsi Kampung Mayerga pasca Teror KKB Papua, Rabu (28/7/2021) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Target TNI Polri mengamankan wilayah Papua dari gangguan KKB terus dilakukan. Selain terus mengejar dan mengepung para pelaku, aparat TNI Polri juga Kawal Pengungsi Mayerga atau dari Kampung Mayergi, yang Korban Teror KKB Papua untuk pulang ke rumah masing-masing sejak Senin hingga Rabu (29/7/2021).

TNI khususnya personel dari Kodim 1806 Tuluk Bintuni atas instruksi dari Danrem 182/JO, Brigjen Yudha Dharma mengawal para pengungsi dari Kampung Mayerga yang ketakutan ketika terjadi baku tembak antara aparat gabungan TNI Polri dan KKB dalam pengejaran para pelaku separatis atau dicap oleh pemerintah sebagai terorir tersebut pada 16 Juli lalu.

Selain mengawal para pengungsi dari Kampung Mayerga, jauh sebelumnya yakni pada 22 Juli kemarin, tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi menangkap Pentolan KKB Serang Jenderal Tito satu tahun silam.

Pentolan KKB Papua yang dikenal dengan nama Osimin Wenda ini, adalah buronan Polri yang suda divonis dengan hukum seumur hidup.

Pelaku melarikan diri dari penjara pada tahun 2016 silam, bersama 13 tahanan lainnya dan kemudian membuat berbagai teror, salah satunya menyerang Tito Karnavian saat masih menjabat sebagai Kapolda Papua 2020 silam.

Tertangkapnya Osimin Wenda ini, merupakan bagian dari Operasi Nemangkawi dalam upaya mengikis pengaruh KKB Papua yang selama ini membuat penduduk di kawasan Papua tersebut selalu dicekam ketakutan bahkan kemudian mengungsi meninggalkan kampung halaman mereka, lantaran diteror KKB Papua.

Terkait dengan pengawalan terhadap pengungsi Kampung Mayerga ini, Komandan Korem 182/JO, Brigjen TNI Yudha Dharma, bahwa pengawalan ini sesuai perintah Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, kepada Dharma untuk melakukan penanganan pengungsi dan pengamanan di Distrik Moskona Barat.

Adapun keberangkatan para pengungsi kali ini dilakukan secara bertahap, untuk kepulangan pengungsi dari Kampung Mayega ini, merupakan gelombang kedua sejumlah 27 orang.

"Lalu dimana Senin, 26 Juli kemarin, kita telah megembalikan sebanyak 69 orang ketempat asalnya,’’ ujar dia, melansir dari ANTARA.

Adapun pengawalan dan pPemulangan pengungsi Kampung Mayerga ini, dilakukan dari Bintuni menuju Kampung Mayerga, Distrik Moskona Barat.

Mereka mendapatkan arahan dan dilepas Komandan Kodim 1806/Bintuni, Letnan Kolonel Infantri Kadek Abriawan, beserta unsur Forkopimda Teluk Bintuni.

Ia menjelaskan, keberadaan Kodim 1806/Bintuni dalam pengembalian pengungsi merupakan salah satu bentuk keterpanggilan tugas dan kepedulian untuk ikut serta mengurangi beban masyarakat yang sedang mengalami musibah serta memberikan rasa aman kepada mereka.

"Sesuai UU Nomor 34/2004 pasal 7 ayat 2 yang menjabarkan tugas OMSP yaitu membantu penanggulangan bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan," jelasnya.

Dharma berharap dengan pengawalan ini, para pengungsi tidak takut lagi akan teror KKB Papua, dan bisa beraktivitas seperti biasa, sebab TNI dan Polri terus melakukan pengamanan dan terus memburu para pelaku KKB Papua.

Sementara itu, Letkol Infantri Kadek Abriawan memberikan arahan dan meminta pengungsi dari Kampung Mayerga ini tetap tenang dan selalu berkoordinasi dengan TNI Polri.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved