STOP Labelling pada Anak 'si Cengeng, si Penakut, si Gendut' Pahami Efek dan Ini Cara Menghindarinya

Orangtua hindari labelling pada anak, menyebut anak si penakut, si cengeng atau si penurut, kenali ini dampak dan cara menghindarinya

Editor: pairat
SRIPOKU.COM/PAIRAT
Ilustrasi anak tengah bermain. 

2. Deskripsikan apa yang anak lakukan

Ilustrasi ibu dan anak.
Ilustrasi ibu dan anak. (SHUTTERSTOCK)

Baca juga: Bukan Pil atau Sirup, Ini 5 Jenis Makanan Bisa Jadi Obat Demam si Kecil, Enak dan Disukai Anak-anak

Daripada langsung menyebut anak baik, jelek, pintar, dan sebagainya, maka akan lebih baik untuk Moms mendeskripsikan saja apa yang dilakukan oleh anak.

"Cobalah untuk mendeskripsikan terlebih dulu sebuah perilaku dan hal apa yang membuat kita tidak menginginkan perilaku tersebut," jelas psikolog yang praktik di Psycoach Human Integra.

Contohnya ketika Moms melihat anak lari-larian di dalam rumah dan ada banyak barang pecah belah di sekitarnya.

"Cegahlah diri kita untuk langsung bilang 'aduh jangan gitu bandel banget sih kamu kok enggak bisa diam sih' tapi kita coba untuk di dalam diri kita dulu kita lihat dulu apa perilakunya dia," jelas Ella.

Dalam kondisi tersebut artinya Moms sedang cemas karena anak lari-larian dan dampaknya khawatir barang pecah belah jatuh dan pecah.

"Sehingga kita bisa bilang 'nak jangan lari-lari' atau bisa bilang 'stop lari-lari nanti barangnya pecah' jadi cobalah untuk mengganti label itu dengan deskripsi perilakunya," jelas Ella.

Jadi Moms bisa sampaikan dengan jelas apa yang tidak diinginkan dan konsekuensinya kalau hal buruk tersebut tetap dilakukan.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Pahami Cara Menghindari Labelling Pada Anak Demi Tak Asal Menegur dan Memuji Si Kecil

Baca juga: Selain Kenyang, Ini Penyebab Bayi tak Mau Menyusu, Orangtua Harus Paham Jangan Paksa si Kecil

Sumber: Nakita
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved