STOP Labelling pada Anak 'si Cengeng, si Penakut, si Gendut' Pahami Efek dan Ini Cara Menghindarinya

Orangtua hindari labelling pada anak, menyebut anak si penakut, si cengeng atau si penurut, kenali ini dampak dan cara menghindarinya

Editor: pairat
SRIPOKU.COM/PAIRAT
Ilustrasi anak tengah bermain. 

SRIPOKU.COM - Apakah Kamu pernah mendengar orangtua yang menyebut anaknya dengan beberapa panggilan 'khusus' ke anak.

Misalnya dengan panggilan si cengeng, si penakut, si gendut atau bernada positif, dengan panggilan si rajin, si penurut?

Hal ini sering disebut dengan istilah labelling.

Selama ini orangtua hanya asal sebut tanpa memikirkan apa dampak atau efek negatif yang akan terjadi pada anak ke depannya.

Ternyata labelling pada anak ini sangatlah tidak disarankan dalam tumbuh dan kembang anak.

Pasalnya orangtua tanpa sadar kerap memberikan label-label tertentu saat anak melakukan sesuatu hal.

Ilustrasi ibu dan anak.
Ilustrasi ibu dan anak. (Getty)

Baca juga: Ibu Menyusui Terkena Covid-19 Jangan Khawatir, Asi Tetap Bisa Diberikan, Ikuti Langkah-langkah Ini!

Label ini bisa dalam bentuk negatif ataupun positif seperti 'bebal', 'pintar', 'nakal', 'cengeng', 'rajin', dan sebagainya.

Padahal baik negatif atau positif, labelling tidak dibenarkan dalam tumbuh kembangnya.

Perlu diketahui bahwa labelling yang diberikan oleh orangtua baik secara sadar ataupun tidak bisa membekas hingga ia dewasa.

Pasalnya ada trik tersendiri untuk menegur dan memuji anak agar tidak menjadi labelling.

Dengan begitu penting untuk orangtua mengetahui cara menghindari labelling pada anak yang dibagikan oleh seorang psikolog Gisella Tani Pratiwi, M.Psi, Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id.

1. Menyadari pola dalam diri selama ini

Sebelum menerapkan pada anak, Gisella atau yang akrab dipanggil Ella meminta Moms dan Dads untuk menyadari pola yang ada di dalam diri selama ini.

Coba renungkan bagaimana pola pikir dan pola respons Moms selama ini pada anak dan lingkungan sekitar.

"Apakah kita cenderung mudah men-judge atau menghakimi sesuatu atau seseorang dan apakah kita cenderung berpikir negatif atau sebaliknya?" ucap Ella.

Sumber: Nakita
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved