Kisah Guru yang Setahun Lebih WFH Karena Covid-19, 'Cepat atau Lambat Saya Tak Akan Sanggup Lagi'
Kasus Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya di setiap negara di seluruh dunia memaksa setiap orang untuk membatasi setiap aktivitas.
SRIPOKU.COM, MALAYSIA -- Kasus Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya di setiap negara di seluruh dunia memaksa setiap orang untuk membatasi setiap aktivitas di luar rumah, tak terkecuali mereka yang masih menempuh pendidikan di sekolah atau universitas.
Tak hanya memaksa para pekerja untuk bekerja dari rumah, Pandemi Covid-19 nyatanya membuat semua guru dan pelajar di seluruh dunia terpaksa mengganti format belajar mengajar ke skema belajar secara online.
Walaupun hal ini terasa mudah bagi sebagian orang, nyatanya masih ada beberapa pekerjaan yang justru bebannya semakin bertambah ketika dikerjakan dari rumah dan membuat sebagian orang mengalami kesulitan lantaran sebelumnya sudah terbiasa mengerjakannya di kantor atau di sekolah.
Hal ini dirasakan oleh seorang guru asal Petaling Jaya, Malaysia.
Saat berbagi cerita dengan situs World of Buzz, guru bernama Lisa (identitas sebenarnya dirahasiakan) ini mengaku hidupnya menjadi lebih sulit akibat adanya pandemi Covid-19.
Pekerjaannya, menurut Lisa, menjadi bertambah dan murid-murid yang diajarnya terpaksa harus belajar secara online.

===
Lelah Belajar Online dengan Zoom
Kepada World Of Buzz, Lisa mengaku bahwa sudah satu tahun terakhir ini, hidupnya sebagian besar dihabiskan dengan WFH (Work From Home atau Bekerja Dari Rumah).
Ia mengaku awalnya sangat khawatir tak bisa memeriksa pekerjaan muridnya sekaligus mengajar mereka dengan baik ketika Pemerintah Malaysia pertama kali menerapkan pembatasan kegiatan di luar rumah pada 2020 lalu.
Meski begitu, Lisa mengaku kalau kini dirinya sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut, walau sebenarnya ia tak menyukai hal ini.
Lisa sempat merasa lega saat pemerintah mengizinkan sekolah dibuka kembali.
Namun sayangnya, peraturan tersebut dicabut dan semua warga diminta kembali menjalani lockdown akibat kasus Covid-19 yang kembali tinggi di Malaysia.
"Capek juga rasanya karena aku harus menyiapkan tempat untuk live dan materi pelajaran secara terus menerus," ujar Lisa.
"Sebenarnya bekerja dari rumah itu ada plus dan minusnya, misalnya aku jadi bisa bebas mengerjakan hal lain di tengah-tengah proses mengajar."