Amalan Puasa Arafah Menurut Buya Yahya, Dihapus Dosa 1 Tahun Lalu dan Dikabulkan Cita-Citanya
banyak keutamaan puasa arafah dan hikmah yang didapatkan jika benar-benar melaksanakan amalan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Perlu diingat hanya dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar.
Sebab untuk dosa-dosa besar ada taubat khusus."Kalau dosa gede harus ada taubat khusus, misalnya perzinaan, meninggalkan shalat. Ini harus ada taubat khusus," jelas Buya.
3. Membuka Pintu Taubat Diampuni Dosa Besar
Dijelaskan Buya Yahya bahwa, Puasa Arafah adalah salah satu kemurahan yang datang Allah SWT.
"Sebab, dengan berpuasa Arafah akan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kecil kita. Sebagian ulama mengatakan dosa besar, akan tetapi tetap ada syaratnya," kata Buya Yahya.
Buya mengingatkan, saat melaksanakan puasa arafah, maka diserta dengan niat yang tulus dan menyesalah kalau sudah pernah melakukan dosa besar.
Tapi jangan lupa puasa Arafah adalah pintu luar bisa untuk memasuki pintu taubat.
"Dari yang sembilan ini, puasa Arafah adalah yang paling utama," kata Buya.
Jadwal 1-8 Dzulhijjah Jangan Lewatkan Tanggal 9 Karena Di sana Intinya
Tentang keistimewaan puasa arafah, sebenarnya dimulai dari puasa 1-8 hari Dzulhijjah, di mana pada hari ke-8 adalah puasa tarwiyah, sementara ke-9 adalah puasa arafah.
Maka itu, Buya Yahya menjelaskan dengan runut bahwa, bahwa jangan sampai tanggal 1 hingga 8 Dzulhijjah puasa, namun giliran tanggal 9 Dzulhijjah-nya tidak puasa.
"Kalau bisa dari awal yakni 1-9 Dzulhijjah, sampai tanggal 9 (Dzulhijjah) berpuasa, sebab pada tanggal 10 (Dzulhijjah) menyembelih kurban dan ini amalan sunnah setiap tahun atau perayaan Idul Adha," katanya.
Maka itu, Sekali lagi, Buya menegaskan, tentang manfaat dan amal yang didapatkan, jika yang akan dihapus dosanya adalah dosa-dosa kecil.
Khusus dosa besar ada syarat khusus melalui taubat seperti perzinaan dan meninggalkan shalat. Sebab, Puasa Arafah adalah salah satu kemurahan yang datang Allah SWT.
Dengan berpuasa Arafah akan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kecil kita. Bahkan, menurut Buya, ada sebagian ulama mengatakan dosa besar, akan tetapi tetap ada syaratnya.