Sholat Jumat
Celaka, Inilah Azab Bagi Orang yang Lalai Meninggalkan Sholat Jumat, Hatinya Ditutup dari Hidayah
Sholat Jumat merupakan ibadah wajib yang dilaksanakan secara berjamaah bagi lelaki Muslim setiap hari Jumat yang menggantikan sholat Zuhur.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
Saat seseorang meninggalkan shalat jumat lebih dari satu kali secara sengaja, maka sama halnya orang tersebut telah melempar Islam ke belakang punggungnya.
Artinya, orang tersebut tidak menganggap bahwa hal tersebut adalah hal penting sehingga mereka bisa mengabaikannya dengan mudah.
Akan tetapi, hukum meninggalkan shalat jumat tersebut berlaku bagi orang yang meninggalkan shalat jumat secara sengaja dan tanpa ada alasan yang kuat.
Jika shalat jumat tidak dilakukan karena adanya udzur syar’i, misalnya karena sakit atau hal lainnya, maka kewajiban shalat Jumat tersebut bisa diganti dengan shalat Dzuhur.
Seseorang yang sedang menjadi musafir, tinggal di pegunungan atau di tempat yang tidak ada jamaah shalat jumat.
Akan tetapi, jika seseorang meninggalkan shalat Jumat secara sengaja dan dengan sadar, maka sudah seharusnya orang tersebut segera bertaubat dan melakukan shalat Dzuhur.
Baca juga: Apa Hukum Menjalankan Ibadah Sholat Jumat di Rumah di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Tata Caranya
Baca juga: Apa Hukum Meninggalkan Sholat Jumat Karena Ketiduran? Awas Bisa Haram Jika Sengaja Lakukan Hal Ini!
Surah yang sering dibaca Rasulullah SAW
Dalam sebuah riwayat, ada dua surat dalam Alquran yang selalu dibaca Nabi Muhammad SAW setiap menjalankan shalat Jumat.
Kedua surah tersebut ialah Surat Al'Ala dan Al Ghasyiah.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan ada alasan tersendiri kenapa Surah Al'Ala dianjurkan untuk dibaca.
Surat Al A'la artinya Yang Paling Tinggi, termasuk surah Makkiyah, 19 ayat turun sesudah Surat At-Takwir.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Suwayyir ibnu Abu Fakhitah, dari ayahnya, dari Ali ibn Abi Thalib ra yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menyukai surat ini, yaitu:
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi. (Al-Ala: 1), hingga akhir surat.
Di dalam kitab Sahihain telah disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada sahabat Muaz:
"هَلَّا صَلّيت بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا، وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى"