Vaksin Tak Bermanfaat Bagi Orang yang Punya Penyakit, Prof Yuwono : Ujung-ujungnya Masuk ICU
Tujuan Vaksin adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
"Meninggal karena covid kalau menurut akal itu masuk akal. Kalau menurut hati coba buka AlQuran. Kalau sudah datang ajal, maka tidak bisa maju tidak bisa mundur. Jadi meninggal karena ajal. Buktinya ada yang meninggal dalam keadaan sehat," ujarnya.
Prof Yuwono pun memberikan hadis tentang kematian.
"Coba kalian baca Al-Quran Surat nomor 34 atau 38 Surat Saba atau surat saff, disitu disebutkan bahwasanya Nabi Sulaiman meninggal itu siapa yang tahu?," katanya.
"Nabi Sulaiman itu saking rajanya, punya tentara siapa saja? manusia, jin, hewan, angin, jadi tidak ada yang tahu kalau Nabi Sulaiman itu meninggal, Nabi Sulaiman ketahuan meninggal itu kenapa? tongkatnya dimakan Rayap, jadi yang memberitahu Nabi Sulaiman meninggal adalah Rayap," jelasnya.
Prof Yuwono juga menambahkan, bawah pandemi bisa diakhiri dengan vaksin.
Vaksin disuntikan agar terbentuk antibodi dan antibodi akan terbentuk sempurna setelah 3 bulan dari penyuntikan pertama.
Setelah terbentuk antibody, maka kemungkinan terinfeksi dibawah 2 %, artinya sangat kecil.
Baca juga: Tanpa Sertifikat Vaksin Dilarang Masuk Palembang, Pengendara Asal Banyuasin Banyak Putar Balik

Update 15 Juli 2021. (https://covid19.go.id/)
Tetapi dalam 3 bulan tetapi harus berhati-hati.
Dipaparkan Yuwono bahwa, vaksin bila telah mencapai minimal 40% dari target maka akan terbentuk herd immunity atau imunitas kelompok, yang akan melindungi yang lainnya.
Di Indonesia saat ini jumlah yang sudah tervaksin adalah 24 juta. Sedangkan target untuk 40% adalah 100 juta orang.
Oleh sebab itu, melalui program Serbuan 1 Juta Vaksin, diharapkan 75 hari dari sekarang kita akan sampai pada kondisi herd immunity, dan itu adalah tujuan besar kita semua.
Oleh sebab itu, Prof Yuwono mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan cukup makan, cukup gerak, dan pikiran yang positif.
Apalagi saat ini, Virus Corona kian banyak variannya, kini sudah ada varian delta.
Bahkan virus corona varian delta ini sudah ada di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Covid-19 varian delta itu adalah varian dimana ada perubahan pada protein spike atau protein s, protein yang ada di permukaan virus.