Airlangga Hartarto
Menko Airlangga: Positivity Rate Covid-19 Tidak Bisa Dicurangi
Sebab, pemerintah sudah menentukan target testing kepada seluruh pemerintah daerah untuk menelusuri kasus Covid-19.
SRIPOKU.COM, JAKARTA— Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Dr Ir H Airlangga Hartarto MMT MBA menuturkan angka positivity rate Covid-19 tidak bisa dicurangi.
Sebab, pemerintah sudah menentukan target testing kepada seluruh pemerintah daerah untuk menelusuri kasus Covid-19.
Airlangga mengatakan, pemerintah mengikuti standar positivity rate yang direkomendasikan World Health Organization (WHO) oraganisasi kesehatan dunia.
WHO sendiri menetapkan positivity rate sebesar 5 persen.
• Airlangga: Pemerintah Indonesia Tetap Teguh Dalam Menangani Dampak Kesehatan dari Pandemi
• Airlangga: Yakin Kader-Kader Muda Golkar Mampu Berikan Terobosan Menghadapi Pandemi
Saat ini, kondisi positivity rate di sejumlah daerah masih terlalu tinggi di angka puluhan persen per pekan.
“Pemerintah mendorong agar positivity rate terkait dengan standar testing yang diterapkan oleh rekomendasi WHO,” ujar Airlangga, dalam konferensi virtual, Rabu (7/7/2021).
Airlangga mengatakan, positivity rate menjadi indikator penting mengetahui tingkat penularan Covid-19.
Cara menghitungnya, yakni total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites, kemudian dikalikan 100.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, positivity rate di daerah tidak bisa dicurangi dengan mengurangi jumlah testing kepada kontak erat pasien Covid-19.
Meskipun, target di tiap daerah bisa berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing.
• Airlangga: Harmoko Panutan Bagi Kader Golkar
• Menko Airlangga : Protokol Kesehatan Kunci Tangani Pandemi Covid-19
Target ini sudah dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat.
Inmendagri menargetkan untuk meningkatkan testing kepada kontak erat pasien.
DI sisi lain, juga berupaya menurunkan positivity rate agar di bawah 10 persen.
“Dalam instruksi Mendagri yang baru, target testing itu ditetapkan. Artinya, minimal harus bisa dicapai, sehingga tidak ada daerah yang menurunkan positivity rate dengan mengurangi testing," kata Airlangga.
Saat ini pemerintah juga tengah mempertimbangkan kemungkinan menaikkan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Ketat di 43 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali menjadi PPKM Darurat.