Bio Farma Produksi Alat Tes PCR Kumur, Apa Perbedaannya Dengan Swab PCR dan Tes Antigen

PT Bio Farma melalui perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics mengeluarkan inovasi alat tes dengan metode kumur bernama Bio Silva

Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/kontan
ILUSTRASI: PT Bio Farma dengan bioteknologi Nusantics bekerja sama dengan membuat inovasi terkait alat tes Covid-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp. 

Lalu kemudian, uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).

Saat ini alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021.

Disebutkan bahwa Bio Saliva dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan diklaim memiliki performance yang sangat baik untuk CT kurang dari 35 dengan sensitivitas hingga 93,57 persen.

Perbedaan PCR kumur dan swab PCR

Tes PCR menggunakan sampel lendir yang diambil dari hidung atau tenggorokan dilakukan untuk mencari materi genetik dari virus corona.

Didalam prosesnya, materi virus dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif.

Pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga lebih dari satu hari untuk menunjukkan hasil.

Hasil tes swab PCR bisa diperoleh dalam beberapa jam dan tingkat akurasinya mendekati 100 persen.

Adapun angka negatif palsu dalam PCR bervariasi tergantung pada berapa lama infeksi telah ada.
Yang dimaksud negatif palsu adalah hasil tes yang mengatakan tidak memiliki virus padahal benar-benar terinfeksi virus.

Sensitivitas jenis tes ini dapat menunjukkan hasil positif Covid-19 karena materi genetik virus masih terdapat pada pasien yang telah sembuh dan tidak menularkan Covid-19.

Sementara itu pemerintah melalui Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengawasi penerapan harga tertinggi test PCR. Batasan harga tertinggi test PCR yakni sebesar Rp 900.000.

Rapid tes antigen

Rapid test antigen memang belum seakurat tes PCR, tetapi para peneliti mengatakan, tes antigen dapat digunakan untuk menentukan pasien mana yang mengalami infeksi.

Rapid test antigen punya keunggulan di antaranya dapat mendeteksi virus secara langsung dan bisa dilakukan lebih cepat dari PCR. Tes antigen menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan, dengan metode usap (swab).

Alat ini mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan. Rapid test antigen hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasilnya keluar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved