Breaking News

Nawawi Dencik Al Hafidz Meninggal Dunia

Apa Itu Stroke, Penyakit yang Diderita KH Nawawi Dencik Al Hafidz, Begini Cara Cegah & Mengobatinya

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Rahmad Zilhakim
KH Ahmad Nawawi Dencik 

Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit stroke. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah dan memicu stroke.

Penderita diabetes yang terserang stroke saat gula darahnya tinggi kemungkinan besar mengalami cedera otak yang lebih parah.

8. Berat badan berlebih

Seseorang jadi lebih rentan terserang stroke apabila berat badannya di atas batas ideal.

Untuk itu, kontrol berat badan berlebih demi menurunkan risiko stroke.

Coba bangun kebiasaan sehat dengan berolahraga ringan seperti jalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.

9. Merokok
Kebiasaan merokok dan mengunyah tembakau dapat meningkatkan risiko seseorang terserang stroke.

Pasalnya, nikotin yang terkandung dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah naik.

Tak berhenti di situ, asap rokok juga bisa meningkatkan penumpukan lemak di pembuluh darah arteri.

Selain itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi tembakau juga dapat membuat darah menggental dan mudah menggumpal.

10. Penyakit jantung

Beberapa jenis penyakit jantung juga bisa jadi biang penyakit stroke.

Kerusakan katup jantung dan gangguan irama jantung merupakan penyebab stroke menyerang kalangan orang tua.

Stroke juga bisa terjadi saat pembuluh darah arteri tersumbat lemak.

Baca juga: Prediksi Hasil Belgia vs Portugal Euro 2020, Cara Cristiano Ronaldo cs Tantang Tim Ranking 1 Dunia

Gejala dan Penyebab Stroke

Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah:

Salah satu atau kedua lengan terasa lemah hingga tidak bisa digerakkan
Kesulitan berbicara
Salah satu sisi wajah terlihat menurun
Selain itu, pasien stroke juga bisa mengalami gejala lain seperti kesemutan kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia).

Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari akibat adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, pembuluh darah di otak pecah, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.

Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi (khususnya hipertensi maligna), kolesterol tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang berolahraga serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol atau merokok.

Pengobatan

Penanganan stroke tergantung pada kondisi penderita secara menyeluruh. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi, penderita akan dianjurkan menjalani fisioterapi dan terapi psikologis apabila diperlukan.

Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:

Menerapkan pola makan yang sehat
Berolahraga secara rutin
Menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol

Pencegahan Stroke

Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

Menjaga pola makan.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke.

Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang ideal adalah sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari.

Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat.

Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.

Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien.

Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.

Berhenti merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke, karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal.

Tidak merokok berarti juga mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi.

Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.

Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.

Baca juga: KONI Minta Taekwondo Palembang Tetap Jadi Ikon, 894 Taekwondoin UKT di Bawah Jembatan Musi IV

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved