Curhat Warga Desa Betung PALI Sejak Aliran Listrik Diputus PLN, Sudah Kemana-mana Kami Cari Pinjaman

Sebenarnya warga enggan membayar lantaran selain pelayanan yang kurang baik, seperti kerap matinya listrik baik siang bahkan malam hari.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
sripoku.com/reigan
Situasi saat petugas gabungan melakukan pemutusan listrik kepada warga di Desa Betung, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga

SRIPOKU.COM, PALI – Sejumlah pelanggan listrik di Desa Betung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) merasa kecewa lantaran penerangan di kediamannya diputus oleh PT PLN.

Hal demikian dilakukan perusahaan pelat merah tersebut lantaran tunggakan warga di Desa Betung kini sudah mencapai Rp1 miliar, meski ada beberapa pelanggan listrik di Desa Betung yang melakukan cicilan tunggakan serta pelunasan.

Rahman (37), seorang warga Desa Betung yang aliran listriknya diputus pihak PLN, mengaku sangat kecewa dengan keputusan pihak perusahaan plat merah ini.

Satgas Lanjutkan Layanan Jemput Bola, 80 Persen Wilayah Pasar Saka Selabung Selesai di Vaksin

Dirinya mengaku solusi yang diberikan pihak PLN dianggap sedikit memberatkan warga, mengingat kondisi ekonomi saat ini tengah pandemi Covid-19.

Dijelaskan, pihak PLN memberikan solusi agar dilakukan cicilan 10 persen dari total tunggakan, sementara dirinya yang sejak tahun 2016 tunggakan hampir mencapai Rp 16 juta.

“Bagi kami yang perekonomiannya tak menentu tentu sangat berat untuk 10 persen itu. Kami terpaksa bergelap-gelapan sudah dua hari ini,” ungkapnya.

Sementara Dita (30),Ibu rumah tangga salah seorang pelanggan PLN mengaku dirinya sudah kesana kemari mencari pinjaman untuk memenuhi ciclan 10 persen yang diberikan solusi oleh pihak PLN.

“Kemarin sempat listrik rumah kami diputus. Tadi sudah dapat pinjaman untuk melakukan cicilan sehingga Kwh listrik berbayar Kembali dipasang,” katanya, Kamis (17/6/2021).

Ramalan Zodiak Besok Jumat 18 Juni 2021: Scorpio Capai Kesepakatan Menguntungkan, Virgo Memikat

Dijelaskan, sebenarnya warga enggan membayar lantaran selain pelayanan yang kurang baik, seperti kerap matinya listrik baik siang bahkan malam hari.

Selain itu, jumlah tagihan listrik yang tidak sesuai terhitung sejak tahun 2012 lalu. Sehingga dianggap ada oknum perusahaan yang bermain dalam meningkatkan tagihan listrik warga.

Dimana, tagihan biasanya dari Rp 80 hingga Rp90ribu meningkat drastis menjadi Rp 350 hingga Rp400 ribu per bulannya.

“Kami kecewa karena tidak sesuai. Jangan seolah-olah masyarakat terus yang disalahkan. Coba tolong dibenahi ssstem dan berikan pelayanan terbaik terlebih dahulu kepada masyarakat,” katanya.

Sementara Manager PLN Rayon Pendopo Teddy Triadi mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pemutusan kepada warga yang enggan melakukan pelunasan atau cicilan terhadap tunggakan listrik.

“Kami berikan tenggat waktu selama beberapa hari kedepan untuk menyicil tagihan sehingga tidak dilakukan pemutusan. Namun jika tidak kami juga akan terus melakukan pemutusan listrik warga yang enggan menyepakati solusi ini,” katanya.

“Terkait jumlah pastinya belum bisa kita jelaskan. Yang jelas memang data yang ada masih ada 80 persen warga yang nunggak bayar listrik,” katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved