Lampu Hijau Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, Pemerintah Siapkan Pagu Anggaran Rp 3 Triliun
Pemerintah menyiapkan pagu anggaran mendekati Rp 3 triliun untuk pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin Sumsel
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah akan menggelontorkan total dana sekitar Rp 2 sampai 3 triliun dengan pola KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), dalam pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Kabupaten Banyuasin provinsi Sumsel.
Kepastian ini disampaikan anggota komisi V DPR RI Ishak Mekki. Menurutnya pemerintah tetap menganggarkan proyek- proyek strategis meski ditengah pandemi saat ini, agar perekonomian Indonesia khususnya Sumsel tetap berjalan nantinya.
"Sejumlah proyek startegis sudah disetujui menurut penjelasan Kementerian Perhubungan, dengan pola KPBU yang dianggarkan tahun 2022, salah satunya Pelabuhan Tanjung Carat dengan pagu anggaran sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun rupiah," kata Ishak Mekki, Rabu (17/6/2021).
"Kita bersyukur, itu sudah di agendakan dalam anggaran 2022 oleh pemerintah pusat, melalui sistem KPBU tadi. Menurut paparan Kemenhub untuk besarannya sekitar Rp 2- 3 triliun," katanya.
Politisi partai Demokrat ini pun menilai dengan adanya pelabuhan bertaraf internasional di Sumsel itu memungkinkan nantinya Sumsel tidak lagi sebatas menjadi eksportir bahan mentah, tapi juga sudah menjadi eksportir barang setengah jadi dan barang jadi.
"Sumsel banyak sumber daya alamnya, seperti hasil tambang dan perkebunan, dan nantinya provinsi lain juga seperti Jambi bisa bersandar ke pelabuhan tersebut," tuturnya.
Wakil Gubernur Sumsel periode 2013-2018 ini pun menyatakan, dengan adanya pelabuhan tersebut, nantinya investor luar negeri bisa berinventasi, dalam hilirisasi produk Sumsel, seperti membangun pabrik CPO, Kilang minyak, Gas, baja maupun pembangkit listrik.
"Jadi, kuncinya ada di pelabuhan itu, kalau sudah hidup pelabuhannya, maka pihak luar akan berbondong- bondong untuk berinvestasi," katanya.
Ketua DPD partai Demokrat Sumsel ini tak menampik, dengan posisinya yang strategis, pelabuhan Tanjung Carat nantinya bisa menjadi transit tujuan kapal- kapal besar untuk bersandar, dan ini akan memberikan dampak ekonomi bagi Sumsel.
"Ini jadi proyek prioritas kita di Sumsel, dan perlu pendukung pelabuhan, dimana nanti sinergi dengan jalan kereta, dan tol, maka saya rasa akan kalah pelabuhan yang ada selama ini, karena strategis keberadaannya dekat dengan Jakarta dan Singapura, dan mungkin pelabuhan- pelabuhan Singapura akan bersandar di Tanjung Carat,"kata Ishak.
Terpisah, ketua Komisi IV DPRD Sumsel MF Ridho mengatakan, pembangunan pelabuhan Tanjung Carat sudah dapat dipastikan sudah jadi agenda nasional kedepan.
"Kita dapat informasi untuk penganggaran itu, merupakan hasil rakor komisi V DPR, dan sudah memastikan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat akan dimulai pada akhir tahun ini, dengan anggaran sekitar Rp 2,7 trilun mendekati Rp 3 triliun," jelasnya.
Diterangkan Ridho, pagu anggaran dari APBN itu nantinya untuk memulai pekerjaan, dan ditargetkan pada 2023 atau sebelum 2024 selesai.
Dia katakan dengan adanya pelabuhan itu pasti sangat bedampak pada ekonomi, khususnya ekspor hasil komoditas di Sumsel.
Sumsel banyak sumber daya alam hasil perkebunan yang diekspor keluar, dengan adanya pelabuhan maka maka terbuka akses ekspor langsung dan tidak tergantung tempat atau pelabuhan lain.
