Kapolda Sumsel, Jumlah Titik Panas di Sumsel Meningkat, Masyarakat Harus Waspada Karhutla
Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang serius dan segera dari jajaran Polri khususnya di Polda Sumsel
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM, Rabu (16/6/2021) pada kesempatan tadi mengatakan, sebentar lagi wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini dan sekitarnya memasuki musim kemarau yang biasanya ditandai Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang serius dan segera dari jajaran Polri khususnya di Polda Sumsel sebagai bentuk dan tanggung jawab tugas dalam menghadapi karhutla di provinsi yang memiliki kawasan hutan sekitar 3,5 juta hektare itu.
• 33 Personil Brimob Polda Sumsel Dapat Penghargaan Kapolda Sumsel
• Kapolda Sumsel Kukuhkan Drone Squard Karhutla dan Pelatihan Operator Songket
Berdasarkan data, ada 10 kabupaten dan kota yang memiliki potensi terjadinya karhutla yakni, Kota Palembang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara (Murata).
"Langkah yang diambil untuk menanggulangi karhutla adalah dengan kesiapan Polda Sumsel dengan menggelar perlengkapan, kendaraan serta personel Satgas Karhutla sehingga apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan cepat dan sigap para petugas serta peralatan/kendaraan dinas yang sudah disiapkan dapat bergerak dengan cepat untuk menuju lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman api,"ucap Supriadi.
• Kapolda Sumsel BKO-kan 49 Personil Berhasil Tekan Covid -19
• Kabid Humas Kombes Pol Drs Supriadi MM Menerima Penghargaan Kapolda Sumsel
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penyebaran maklumat larangan membakar lahan dan hutan pada musim kemarau, sosialisasi dan mitigasi bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah hukum Polda Sumsel.
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla, pihaknya bersinergi dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, Kabupaten/Kota, Babinsa, dan Masyarakat Peduli Api di masing-masing wilayah.
"Semoga upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla dapat berjalan dengan maksimal sehingga Sumsel dapat terhindar dari bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ujar KBP Supriadi.
Jumlah titik panas (hotspot) yang terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan mulai meningkat seiring berakhirnya musim hujan sehingga masyarakat diminta mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.
Data Dinas Kehutanan Sumsel dari pantauan satelit LAPAN, Kamis (16/6/2021) mencatat jumlah hotspot sejak 1 Januari hingga 27 Mei 2021 mencapai 333 titik di seluruh kabupaten/kota, kecuali Kota Lubuklinggau dan Palembang.
Jumlah hotspot pada periode 1-27 Mei 2021 mencapai 134 titik, lebih tinggi dibanding periode April sebanyak 122 titik, Maret 2021 (49 titik), Februari 2021 (17 titik), dan Januari 2021 (11 titik).
Kabupaten OKI Paling banyak ditemukan hotspot yakni, 76 titik, disusul Musi Banyuasin (43 titik), Lahat (42 titik), Banyuasin (38 titik), PALI (37 titik), Musi Rawas (25 titik), dan Ogan Ilir (17 titik).
"Memang ada peningkatan sedikit, tapi masih aman," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori.
Namun salah satu hotspot di Ogan Ilir menimbulkan kebakaran lahan seluas dua hektare di sisi Jalan Tol Palembang - Indralaya (Palindra) KM 15 Desa Sri Banding, Selasa (15/6/2021) malam.
Kebakaran lahan tersebut berlangsung selama lima jam dan berhasil dipadamkan tim gabungan TRC BPBD Ogan Ilir, manggala agni, Polres Ogan Ilir dan masyarakat peduli api Desa Sri Banding.
"Kebakaran terjadi di area semak belukar lahan gambut," tutur Ansori.
Personel satgas diminta bersiaga dan masyarakat diminta waspada dengan kondisi cuaca kering yang mulai melanda sebagian wilayah Bumi Sriwijaya, Sumsel seiring masuknya musim kemarau.
