Siram Air Keras ke Guru TK
Pengakuan Korban Usap Air Keras di OKU Timur, Baru Berapa Hari Kenal Sudah Berani Ajak Menikah
Dia menyatakan tidak mau melanjutkan hubungan dengan Sukarji, namun dia mengancam dan mengejar-ngejar selama beberapa waktu.
"Kakaknya menghina saya dengan kata-kata kasar, saya balik hina dia juga. Kami sempat cekcok, saya sakit hati dia hina," ujarnya.
Korban juga akhirnya ikut menolak Sukarji dengan alasan yang tidak jelas.
Padahal menurutnya dia sudah berkorban banyak untuk perempuan tersebut.
Bahkan Sukarji sudah menghabiskan tabungannya untuk dia, namun justru ditolak.
"Uang tabungan saya habis-habisan untuk dia. Tapi ujung-ujungnya dia buat saya sakit hati. Dia banyak janji, ngajak nikah terus nyuruh bilang ke keluarganya. Kalaupun tidak direstui, dia ngajak kabur. Tapi kenyataannya tidak begitu," ujarnya.
Mendapatkan sikap yang seperti itu, Sukarji memutuskan untuk membalaskan sakitnya hatinya dengan melukai korban menggunakan air keras.
Saat itu dia menyiapkan air keras yang dibeli dari toko bangunan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Pada Senin (31/5/2021) akhirnya dia melakukan tindak pengusapan air keras ketika korban berada di ruang kelas sendirian.
Baca juga: Nyaris Bikin Buta Mata Satpam UIN Raden Fatah Palembang, Indra Penyiram Air Keras Ditangkap
Baca juga: Sosok Penyiram Air Keras ke Wajah Guru TK di OKU Timur, Kakak Korban Sebut Pelaku Pernah Dipenjara
Namun air keras yang dibawanya dengan botol mineral justru tumpah ke lantai. Tak ingin gagal, Sukarji mengusapkan air dengan sarung tangannya yang sudah tumpah di lantai.
"Saya cepat-cepat sapukan ke arah wajah korban tepat di area seputaran matanya. Saya tidak ada niatan membunuh, cuma mau bikin dia cacat saja," ujarnya.
Tidak hanya melampiaskan kekesalannya, dia sengaja juga agar korban dan keluarga merestui hubungannya hingga menikah.
Sukarji mengaku siap untuk menikah korban bila diminta mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Sebenarnya saya ini ada rasa mau tanggungjawab. Kalau dia mau dinikahi ya saya siap," ujarnya.
Sebelumnya, Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel yang dipimpin langsung AKP Nanang Supriyatna SH, di persembunyiannya di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Tersangka ini memiliki dan menyimpan rasa cinta dengan korban, namun ditolak. Keluarga korban tidak merestuinya karena dia resedivis yang baru bebas dan pengangguran,” kata Kasubdit 3 Jatanras Kompol CS Panjaitan, saat merilisi kasusnya, Selasa (15/6/2021).