Berita Religi
Apakah Berdosa Merindukan Orang Yang Bukan Mahrom? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad: 'Istighfar'
Allah juga menganugerahkan perasaan cinta dan kasih sayang yang muncul melalui hati manusia, termasuk perkara rindu.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Berdosakah merindukan seseorang yang bukan mahrom? Begini penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Perkara rindu merupakan urusan hati.
Jika sudah berkaitan dengan hati, Allah SWT yang Maha membolak-balikkan hati manusia.
Sebagai seorang manusia yang lemah, kita dianjurkan untuk senantiasa diberikan ketetapan hati untuk selalu berjalan di jalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan hadits yang merupakan doa sunnah Rasulullah SAW.
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi)
Allah juga menganugerahkan perasaan cinta dan kasih sayang yang muncul melalui hati manusia.
Berkaitan dengan hati pula, urusan rindu tak dapat diganggu gugat.
Lantas, apakah dosa jika merindukan seseorang yang bukan mahrom?
Mahrom merupakan orang yang masih haram atau belum halal lantaran tidak ada ikatan saudara atau pernikahan.
Oleh karena itu, seharusnya kita mengetahui siapa-siapa saja yang termasuk mahrom dan hal-hal yang terkait dengan mahrom.
Banyak sekali hukum tentang pergaulan wanita muslimah yang berkaitan erat dengan masalah mahram.
Seperti hukum safar, khalwat (berdua-duaan), pernikahan, perwalian dan lain-lain.
Sebagaimana Allah berfirman di dalam Alquran surat Al-Isra' ayat 32,
Artinya:
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube Para Pejalan.
Baca juga: Bolehkah Kita Membaca Huruf Latin Dalam Mengaji? Begini Hukum Membaca Alquran Ibarat Dagang Tak Rugi
"Hidup ini ada yang pilihan, ada yang bukan pilihan," terang Ustaz Abdul Somad.
"Menjadi orang Makassar itu pilihan kita apa pilihan Allah? Pilihan Allah, tidak pernah malaikat datang bawa kertas kau mau jadi orang apa, tidak ada," tambahnya.
"Abdul Somad menjadi orang Melayu, saya nggak milih, Allah yang milih, artinya kita tidak memiliki daya dan upaya, tapi sholat subuh pilihan atau tidak? Pilihan, kita berada di antara dua pilihan yakni ke masjid atau tidur," jelasnya.
Sehingga dalam kehidupan itu ada namanya pilihan dan bukan pilihan.
"Merindukan seseorang pilihan atau tidak pilihan? Tidak, rindu tidak pilihan, berapa banyak kita tidak ingin rindu tapi hati kita rindu," tutur Ustaz Abdul Somad.
"Maka dalam hal ini banyak yang tidak mengerti tentang rindu," imbuhnya.
Antara minum air zam-zam atau tuak pilihan.
Antara menjadi orang baik atau tidak itu pilihan.
Namun, rindu tidak pilihan.
"Rindu tidak pilihan karena tidak bisa memaksa untuk rindu, bisa tidak dipaksa kau mesti rindu, nggak bisa, jadi kalau anak muda merindukan anak gadis orang, selama tidak ada action, makanya begitu kau rindu langsung beristighfar," jelasnya.
"Segera lawan dia (rindu), sudah tak tahan lagi, datang pinang dia, yang jadi bahaya ini kalau kau merindukan bini orang," sambungnya.
Rindu adalah perbuatan hati dan hati adalah di luar kuasa manusia.
Kapan dia menjadi dosa?
"Kalau diperturutkan dan menjadi action, maka hanya sebatas rindu, rindu pertama itu tidak dosa karena kau tidak ada pilihan, langsung kau tutup buku," terangnya.
"Kalau terlintas di hatinya macam-macam, langsung ingat Allah," tukasnya.
Baca juga: Apa Hukum Menunda Naik Haji bagi Seseorang yang Sudah Mampu? Buya Yahya: Awas Dosa!
SUBSCRIBE US