Tahun Ajaran Baru, SMAN I OKU Jalankan Belajar Tatap Muka Terbatas
Tahun jaran baru SMAN I OKU mulai jalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19
Penulis: Leni Juwita | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM.BATURAJA - Tahun ajaran baru bulan Juli 2021, SMAN 1 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumatera Selatan dijadwalkan sudah mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Hal itu dikatakan Kepala SMAN 1 OKU Anwar SPd MM yang ditemui diruang kerjanya Rabu (9/6/2021).
Menurut Anwar, sistem belajar tatap muka terbatas ini dengan mengatur jadwal masuk 50 persen dari jumlah siswa dalam kelas dan dengan tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan) masa Pandemi covid-19.
Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas ini akan mengatur waktu belajar setiap hari /kelas hanya akan diisi oleh 18 siswa secara bergiliran. Untuk hari Senin –Rabu dijadwalkan nomor absen dari 1 -18 yang masuk selebihnya belajar dari rumah.
Selanjutnya hari Kamis –Sabtu gilirang nomor absen dari 19 -36 yang masuk sekolah, selebihnya belajar di rumah.
Kepala SMAN I OKU ini menjelaskan, PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas ini seiring dengan mulainya tahun ajaran 2021/2022 .
Sesuai Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadim Makarim yang mengatakan Keputusan melaksanakan PTM terbatas ini tidak bisa ditawar lagi dan berlaku di seluruh Indonesia.
Sebagai pihak sekolah kata Anwar, pihaknya siap dan akan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan sesuai protokol kesehatan masa Pandemi Covid-19. Di sekolah
sudah memberlakukan Prokes , terlihat disetiap depan lokal belajar sudah tersedia fasilitas cuci tangan lengkap dnegan sabut.
Disisi lain pro dan kontra datang dari para orang tua/wali siswa, sebagian ada yang masih khawatir jika anak-anak sudah harus belajar tatap muka meskipun terbatas. Dengan alasan, hingga saat ini Pandemi Covid-19 masih tinggi dan orang yang terpapar juga boleh dibilang cukup banyak.
“ Aku masih merasa was was kalau anak masuk sekolah, sebab saat ini warga yang terpapar covid-19 masih tinggi,” kata salah seorang wali siswa dengan nada khawatir.
Sebaliknya sebagian besar orang tua/wali siswa mendukung rencana PTM Terbatas mulai tahun ajaran baru.
Orang tua /wali siswa berpendapat siswa tidak boleh terlalu lama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) hanya dengan mengandalkan belajar sistem daring (dalam jaringan) karena banyak kelemahannya. Dengan belajar daring , siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang diajarkan guru.
Sebaliknya guru juga terkadang sulit menyampaikan materi kepada siswa , apalahi materi yang rumit bila dijelaskan dari jarak jauh maka dipastikan tidak sampai 25 persen siswa yang paham.
“ Aku setuju dengan rencana PTM terbatas ini, hanya saja harus menyiapkan fisik dan mental siswa dalam belajar di situasi Pandemi Covid,” kata salah seorang orang tua siswa.
Anak harus dibekali pemahaman yang cukup seputar covid-29 dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan. Kemudian pihak sekolah juga harus memfasilitasi seperti menyedikan tempat cuci tangan dan memadai dan menjaga jarak, Fisik. (eni)