DETIK-detik Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Seorang Pria Berkaus Hijau, Pengawal Panik!
insiden ini terjadi pada momen Presiden Prancis Emmanuel Macron (43) ditampar ketika sedang melakukan tur nasional di Tain-l'Hermitage
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Video kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron viral di media sosial.
Video ini viral diakun twitter @NasraBasshir. Tampak dalam video itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar seorang pria yang ketika itu sedang bersalaman dengannya.
Sontak sejumlah pengawal sang presiden dibuat kalang-kabut dan langsung mengamankan si pria yang berani berbuat nekat itu.
Dari hasil yang dilansir, insiden ini terjadi pada momen Presiden Prancis Emmanuel Macron (43) ditampar ketika sedang melakukan tur nasional di Tain-l'Hermitage, pinggiran kota Valence.
Saat itu, Macron bersalaman dengan seorang pria berkaus hijau.
tak sampai hitungan sekian detik, kemudian pria itu mengayunkan tangan menampar pipi Macron.
Para pengawal pun langsung bereaksi mengamankan Macron dan menangkap pria tersebut.
Diketahui si penampar bernama Damien T dan meneriakkan "Montjoie, Saint-Denis" ketika menampar Macron.
Itu adalah seruan perang di zaman Kerajaan Prancis, yang juga merupakan panji Raja Charlemagne.
Macron sendiri mengklaim dia tidak cedera gara-gara peristiwa ini dan meneruskan interaksi dengan warga lain.
"Saya tidak apa-apa. Kita harus menempatkan insiden ini, yang menurut saya terisolasi, dalam perspektif tertentu," kata Macron kepada harian Dauphine Libere.
Dia menegaskan tidak akan membiarkan pengacau tersebut mendapatkan sorotan.
"Saya akan terus melanjutkannya. Tidak ada yang dapat menghalangi saya," tegas Emmanuel Macron.
Saat ini, aparat setempat masih menginterogasi Damien untuk mengungkap motifnya menampar Macron. Damien sendiri diketahui merupakan pendukung kelompok sayap kanan.
Diduga, aksi penyerangan ini berkaitan dengan motif politik. Beberapa minggu lagi akan dilakukan pemilihan regional dan Pilpres Prancis juga akan diadakan kurang dari setahun lagi.
Saat ini, elektabilitas Macron masih unggul tipis dari tokoh sayap kanan ekstrem, Marine Le Pen.
Siapa sebenarnya sosok Presiden Prancis Emmanuel Macron ini, berikut fakta-faktanya yang berhasil dirangkum.
1. Presiden termuda
Pemilik nama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini lahir di Amiens, Prancis, pada 21 Desember 1977 (usia 42 tahun).
Sebelum terjun ke politik, Macron merupakan mantan bankir investor Prancis.
Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls.
Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara.
Kemenanganya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.
2. Anak profesor
Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD.
Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara 2004 dan 2008.
Pada 2007, ia menjabat sebagai deputi rapporteur pada Komisi untuk mempengaruhi pertumbuhan Prancis yang dikepalai oleh Jacques Attali.
3. Mantan bankir bergaji besar
Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis.
Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.
Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.
4. Istrinya 24 tahun lebih tua
Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.
Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.
Setelah bercerai dari suami pertamanya dan beerstatus janda, Trogneux menikahi Macron.
Mereka menikah di tahun 2007.
Keduanya tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (63), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.
5. Bicara soal muslim di awal terpilih
Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.
“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016.
"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.
6. Pro-intervensi di Suriah
Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB).
Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
7. Politisi pro-Uni Eropa
Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016.
Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa. Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi.
“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud. Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."