Utus Raider Khusus Buru KKB Papua di Puncak, Pangdam Kasuari Langsung Berikan Pembekalan Khusus

Ia meminta para prajuritnya menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata.

Editor: Hendra Kusuma
kasuari18-tniad.mil.id
Mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bersama Pasukan Raider Khusus yang Akan Hadapi KKB Papua, Utus Raider Khusus Buru KKB Papua di Puncak, Pangdam Kasuari Langsung Berikan Pembekalan Khusus 

Bisa dibayangkan bagaimana sadisnya kemampuan Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti tersebut.

Sebab, mereka disebut sebagai Yonif Raider Khusus atau elite.

Untuk diketahui, dikutif dari situs resmi TNI, 1 Batalyon Raider Khusus diperkuat 747 personel yang memiliki mampuan khusus anti teror, melakukan penyergapan, dan 50 orang personel 1 Batalyon Infanteri Raider dibekali dengan kemampuan khusus anti teror.

Pusat latihan Raider ini di Batu Jajar Jawa Barat. Mereka dilatih di semua medan tempur, yakni baik di perkotaan, hutan, gunng, sungai, rawa, laut, pantai dan udara.

Berikut Kemampuan yang Mereka Miliki

1. Pertempuran Kota

Secara pasukan mereka dilatih untuk pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, menumpas lawan dalam waktu cepat, untuk menguasai medan tempur untuk dijadikan landasan dalam misi berikutnya.

Untuk mendapatkan kemampuan ini mereka dilatih dengan sangat keras.

2. Pertempuran di Pegunungan dan Gerilya di Hutan Belantara

Seorang personel Yonif Raider Khusus mendapatkan gemblengan secara khusus bertarung di pegunungan dan perbukitan terjal, kemampuan gerilya dalam hutan pepat dan belantara.

Latihan ini dilakukan dengan sangat berat, para prajurit akan diutus ke dalam hutan-hutan lebat, dilepas untuk tiga hari tiga malam.

Mereka tidak dibekali makanan, hanya garam dan korek api yang mereka bawa ketika menjalani penempahan diri.

Para prajurit ini dilatih untuk survival atau bertahan di dalam hutan sembari bertempur menghadapi lawan tanding mereka.

3. Kemampuan tempur di laut

Seorang raider harus mengenal segala medan darar dan laut, juga udara. Khususnya di laut mereka digembeleng dalam waktu yang cukup lama. Bagaimana memanfaatkan medan rawa dan laut untuk tetap bertempur dan bertahan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved